oleh Lusia Yuli Hastiti
Photo by Ihsan Aditya from Pexels |
menjadi peyeum haruslah kuat
meski berada dalam situasi
yang selalu membuat jiwa raganya penat
makhluk yang bernama peyeum itu tetap hebat
di depan matanya segudang pekerjaan diembat
tanpa ragu emansipasi itu harus melekat
kadang sudah berjuang sejak pagi namun tetap tak terlihat
si peyeum masih harus menelan
kenyataan pahit itu bulat-bulat
kadang turut melakukan pekerjaan yang berat
yang di dapur tak peduli
kulit lembut melepuh akibat minyak yang terciprat
tapi, peyeum tak pernah membuat sekat
tetap ambil bagian dalam karya yang penuh rahmat
segala karya dilakukannya dengan semangat
Lampung Timur, 21 April 2020
Untuk perempuan-perempuan Indonesia
Selamat Hari Kartini, tetap semangat berkarya untuk negeri.
peyeum dari bahasa mana sih Bu?
BalasHapusBahasa Sunda Pak..
BalasHapusBedanya dengan peuyeum (tape)?
BalasHapusPeuyeum makanan Pak. Kalo peyeum itu hanya plesetan saja dari perempuan. Karena peuyeum itu enak, jadi diibaratkan (peyeum)puan itu juga menarik dan enak=>tapi bukan untuk dimakan. Hehe
BalasHapus