Senin, 16 Maret 2020

Lusia Yuli Hastiti, Anggota Komunitas Guru Menulis dari Lampung Timur



Lusia Yuli Hastiti, S.P. lahir di Lampung Timur tahun 1989. Ia lulus dari Fakultas Pertanian, Universitas Lampung pada tahun 2012. Namun, ia telah bekerja menjadi seorang pengajar di SMP PGRI karena kecintaannya kepada anak-anak. Ia kemudian melanjutkan belajarnya di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan di Universitas Terbuka. Selain itu, ia juga aktif mengajar di rumah belajar yang didirikannya sejak tahun 2013. Ia senang menulis puisi sejak tahun 2015. Beberapa karya puisinya pernah dimuat di majalah Keuskupan seperti Harapan (2015), Syukur Kepada-Mu (2015), Warna Kehidupan (2016), dan Perjalanan di Negeri Asing (2018).

Karya Bersama Komunitas Guru Menulis



Kekuatan
Malam
Keagungan
Di Pemakaman
Musnah
Membaca Masa Lalu
Bising
Kelas Kosong
Surga yang Hilang
Kebijaksanaan
Lima Detik Saja
Dikejar Bayang-Bayang
Puisi
Hasrat
Dunia Kini




Simfoni Empat Musim: Kumpulan Puisi Juni 2019 #2
Aku, Kau, dan Calon Kenanganku
Lebaran
Diam
Tidak Ada Kesedihan Lagi
Geram
Syair Senja
Anomali Hujan
Aduh, Memang Hujan!
Sajak Terakhir Untukmu
Syair Tanah Basah
Ilham
Kacamata
Membaca Musim
Sebelum Senja Usai
Senja di Batas Ingatan



Perempuan di Atas Bukit: Kumpulan Puisi Maret 2019 #3
Kau dan Aku
Segitiga Bermuda
Nasib
Persembahan Hati
Perempuan di Atas Bukit
Kau
Kamu
Perpisahan
Api Unggun
Aku Ingin
Jarak
Karena Kasih-Nya
Di Balik Jarak
Kangen
Persatuan Mahacinta
Panorama Pada Suatu Malam
Jangan Keluar Kamar
Bulan Sabit
Kasih Putih
Antara Ci(n)ta



Hujan dan Sepotong Kenangan: Kumpulan Puisi Juli 2019
Awal Mula Sajak
Gerhana Matahari
Hilang
Diam
Pola Khayal
Teman
Rindu (Hujan)
Sepotong Kenangan
Menunggu
Sesudah Dua Puluh Sembilan
Di Balik Angka Dua Puluh Tiga
Jangan Pudar
Cermin
Waktu Yang Berlari
Batas Akhir




Puncak Kenikmatan: Kumpulan Puisi Juni 2019
(J)Angan Puisi
Hanya Manusia
Bercermin Dulu
Tuan Pujangga
Dikejar Bayang-Bayang
Pertemuan
Puncak Kenikmatan
Kembali
Aku dan Sepasang Mata
Jejak Kisah
Bayang Dosa
Angkuh
Buah Lara
Jiwa Muda
Sajak Untuk Erina

Puisi lainnya


0 komentar:

Posting Komentar