Puisi Akrostik oleh Septi Indrawati
Lelahku Lillah
Lembayung bersolek di rinai-Mu
Engkau masih terpaku
Lembar daun jatuh di tangkai
Ah ... untuk apa aku cacah?
Helai demi helai perlahan kering
Kukumpul di sajak hati teronggok
Usahaku, kini, esok bahkan lusa
Lihatlah sang pengembara
Inikah jawab dari kelana
Lingkar doa yang membumi
Lepaskan busur menembus asap
Aromanya semerbak kesturi
Hentikan perjalanan sesaat
Buktikan
Biarkan saat ini kau putar balik
Untuk menelikungku
Ku tetap bertahan
Tipu dayamu, lingkaran iblismu
Ingin mengoyak kegigihanku
Kuat dan kokohkan aku Robb
Akan terbukti di ujungnya
Nilai merahmu yang kau ganti biru.
Bahasa Bibir
Berkomunikasi lewat ujaran
Adalah caraku sahabat
Hari hariku penuh makna
Antara kami saling ada
Satu hati untuk memadu padankan
Abjad, hingga kalimat bermakna
Bahasa ujaran atau bahasa bibir
Inilah metode, untuk anak anakku
Berbahasa dengan keterbatasan
Intuisi dari ketunarunguan mereka
Rahasia aku dan kau untuk menyapa dunia
Septi Indrawati. Lahir dan menamatkan SDdi Semarang. 1983 hingga SMA tinggal di Klaten. Melanjutkan kuliah SGPLB di Surakarta selama 2 tahun. November 1993 mulai mendidik anak-anak istimewa dengan hambatan pendengaran di Surakarta. Tahun 2005 hijrah ke Yogyakarta sesuai SK CPNS yang diterimanya. Melanjutkan sarjananya di UNY jurusan Pendidikan Luar Biasa atas biaya Dinas Dikpora Propinsi DIY. Tahun 2015 menyelesaikan Pascasarjana Universitas Sarjana Wiyata Tamansiswa jurusan Manajemen Pendidikan. Saat ini mengajar di SLB Negeri 2 Yogyakarta di Jalan P. Senapati 46 Yogyakarta.
Puisi ini diambil dari buku Puisi Akrostik #1: Kumpulan Puisi Akrostik Komunitas Guru Menulis halaman 85-86
Selamat Jalan mbakku tercinta Septi Indrawati.....bapak,ibu dan semua adik adikmu selalu mendoakan semoga..amal baik serta perjuanganmu selalu mendapat ridho dari Allah SWT.....Doaku selalu menyertaimu..Kel Mas Sunarto Kel Besar Bp Soelomo...Myr Cpl Destriyanto Senapati Indonesia 2196 Berduka....
BalasHapus