Photo by Samuel Theo Manat Silitonga from Pexels |
Derap itu
Makin lama
Makin terang
Membuntuti aku
Tapi derap siapa ini?
Aku
Terkejut
dan berhenti
Tepat ketika tumitku
Terpagut derap itu tadi
Tapi
Derap siapa ini
Membuntutiku siang malam
Tak lepas-lepas?
Lihat!
Tumitku
Terluka kaubuat
Nganganya terus bertanya siapa engkau
Darahnya meratapi betapa perihnya
Tak mengenali engkau
Dalam derapku
Sendiri
Derap
Penuntunku
Perteguhen, 22 Juni 2021