oleh Lusia Yuli Hastiti
Photo by Pexels |
biasanya mata pena
tak pernah berhenti
menggoreskan syair-syair
untuk mencatatkan sebuah peristiwa
nampaknya ia telah lupa
bagaimana mengayunkan diri
mengeja satu per satu huruf
yang berserakan
atau menangkap air mata
yang kerap tertumpah
dari hati yang berduka
mungkin juga ia sendiri
yang sedang berduka
aku tak tahu
jika ia pandai menyimpan rahasia
sejauh ini, aku sudah membaca
sajaknya yang mengungkap banyak hal
bahkan yang tersembunyi
di balik jubah kebenaran
Lampung Timur, 26 April 2019
A Poem A Day
mantap a poem a day
BalasHapusSempat Pak tahun 2018 dalam waktu 2 bulan full membuat puisi. 1 hari 1 puisi..
BalasHapussekarang mau mulai lagi kayaknya
BalasHapus