Puisi Akrostik oleh Andrimar
Photo by Dids from Pexels |
Tentang Rasa Kita
Terhadap apa yang pernah terencana
Erang hati untuk tetap bersama
Namun ketika rencana hanyalah rencana
Tiada siapa dapat memastikan
Aku pun tiada berdaya
Nanar kutatap cerita kita
Gemuruh rasa selalu menghentak jiwa
Riak lautan yang pernah kita saksikan
Akan tetap menjadi kenangan
Selama mentari masih memberikan harapan
Akhir cerita hanya khayalan
Kala rindu malam ini menyapa
Idamkan jumpa dalam asmara
Tiadalah ‘kan pernah bersua
Anganku berharap bertatap mata
Andrimar, Putra Rokan Hulu, Riau yang lahir 34 tahun silam saat ini menjadi pendidik di salah satu SMPdi Rokan Hulu. Selain mengajar di SMP, juga menjadi pengajar di dua universitas di Riau. Dalam tahun-tahun terakhir ini sangat giat bergelut dengan dunia sastra. Apa lagi setelah menyelesaikan pendidikan S2, minat dan bakat selalu di kembangkan. Melalui gerakan dalam komunitas literasi, budaya membaca dan menulis hendak digalakkan dan selalu berusaha mengajak masyarakat untuk ikut serta menggemari literasi
Puisi ini diambil dari buku Puisi Akrostik #1: Kumpulan Puisi Akrostik Komunitas Guru Menulis halaman 20-21
0 komentar:
Posting Komentar