Puisi Yerem B. Warat
Image by Dmitry Abramov from Pixabay |
Bertahun-tahun
Burung-burung gagak
Beterbangan mencari bangkai
Makanan kejaran, pengikat mereka
Tak saling mematuk
Bertahun-tahun juga
Gagak-gagak itu tersingkir pergi
Lantaran di mana bangkai di situ juga anjing
Pelahap bangkai
Tiba
di Awololong
Tanah leluhurku yang tenggelam Tertindih bangkai megaproyek itu, kautahu
Gagak
Makan besar
Beranak cucu di atas tumpuk timbun bangkai
Sebab
Di tanah leluhurku ini
Mengusir dan menangkap gagak haram hukumnya
Sama halnya mengusik anjing
Cikal bakal tenggelamnya Awololong
Pulau pengubur leluhurku
Sebab
Di tanah leluhurku ini
Mengusir dan menangkap gagak haram hukumnya
Sama halnya mengusik anjing
Cikal bakal tenggelamnya Awololong
Pulau pengubur leluhurku
Dulu
Dari inilah
Kami belajar
Tutup mata tutup mulut ketat-ketat
Biarkan gagak geranyangi kami
Berkenyang-kenyang dari daging kami
Bermabuk-mabuk dari darah kami
Sekalipun hati kami
Biarkan gagak geranyangi kami
Berkenyang-kenyang dari daging kami
Bermabuk-mabuk dari darah kami
Sekalipun hati kami
Terus merintih
Mencium
Mencium
Bau bangkai
yang terbawa badai seroja timur
Lantas kaudatang melayat
Setelah memajangkan ini di pintu pelabuhan
yang terbawa badai seroja timur
Lantas kaudatang melayat
Setelah memajangkan ini di pintu pelabuhan
Kota kami
Anda
Memasuki
Wisata bangkai
Bebas makan-memakan
Anda
Memasuki
Wisata bangkai
Bebas makan-memakan
Kami
Korbannya
Kausetujui maka kaudiam
Sampai begini
Dari Medan Jauh, 09 Mei 2021
Dari Medan Jauh, 09 Mei 2021
0 komentar:
Posting Komentar