Puisi Yerem B. Warat
Gambar oleh Colin Behrens dari Pixabay |
Karena malu
Bahwa di era serba listrik ini
Lamanuna masih belum berlistrik
Maka pemangku adat seluruh Lembata
Mengadakan sayembara listrik
Di Lewoleba
Kota mati
Tak ada sepercik api pun
diperbolehkan meneranginya
Sebelum sayembara berakhir terang
Sayembara pun digelar
Setiap hadirin berantrian naik panggung
Menyampaikan pidato pengadaan listrik Lamanuna
Enam hari sayembara dalam gelap
Kota kelam
Akhirnya
Pada malam ketujuh sayembara itu
Naiklah Ketua De-pe-er-de ke atas panggung
Lengkap dengan pajeronya
Kentalan keringat rakyat di era corona itu
Begitu dihidupkannya lampu pajero
dan terang pun mengusir malam paling kelam itu
Bertitahlah ia dengan suara merendah
Inilah
Terang dari terang benar
yang mengalir dari rahim jiwaku
Ke Lamanuna kampung kecintaan satu Lembata
Lalu diam dia
Sediam Tuhanku
Di hadapan Pilatus dulu
Maka berdirilah bulu kuduk satu Lembata
Pemangku adat pun naik ke panggung
Mentakhtakan mahkota listrik Lamanuna
Ke atas kepala sang ketua
Sambil berkata
Inilah
Bupati Nurani Satu Lembata
Siapa berkotek sadar sendiri
Gong mendengung
Tanda Leluhur dan Lewotana pun
Merestui penganugerahan itu
Dalam gelap
Terlihat kelam
Istana Jiwa, 24 Juni 2020
0 komentar:
Posting Komentar