oleh Lusia Yuli Hastiti
Photo from Pexels |
rasanya aku tak sanggup lagi
menghadapi dunia yang fana ini;
kata-kata itu baru saja
mampir di kepalaku
dan menjalari benakku
mengapa harus lari?
apakah sudah muak
dengan segala kerunyaman
yang telah ditimbulkannya?
atau sedang meratapi
kepedihan yang merangkulinya?
hei, tolong jangan menulis syair pilu!
ini malam Minggu!
tulis saja sabda bahagia
dari burung-burung yang berkicau
atau pandang saja bulan
yang sudah melewati purnamanya
pesanku,
jangan memasang wajah sendu!
tuang saja kata-kata itu
menjadi sebuah buku.
Lampung Timur, 18 Mei 2019
A Poem A Day
Rumah Belajar "Suluh Harapan Insani"
jangan nulis puisi, biarkan syair hidup mengalir dari derasnya keringat kehidupan
BalasHapus