Foto oleh Prince Beguin dari Pexels |
Dentum-denting hantaman martel
pada batu tengah terik
Menggugah
Jiwa wanita tua tepi pondok
Jerit kesakitan
dan teriak tangis minta tolong
Membuka mulut wanita tua
Engkau
Sudah terlalu letih memukul
Mari, berhenti sebentar lalu lanjut lagi
Setelah minum
Tukang pukul berhenti
Wanita tua cepat-cepat mengangkat ketiga belahan batu tadi
Membawanya dengan diam-diam
Menjadikannya tungku tengah pondok
Selah minum
Si tukang pukul heran
Sebab batu tak di tempatnya lagi
Dengan suara terbatah-batah
Wanita tua berbisik
Batu pukulanmu
Jadi tungku
Sekarang
Pukul tungku
Tumpah
Nasi
Tukang pukul pun pensiun sekarang
Gang Olakisat, 12 Februari 2022
*) Puisi yang dimulai melalui Pintu Auditif
0 komentar:
Posting Komentar