Judul: Jangan Korupsi, Ayah! 20 Cerpen Karya Abdul Hakim
Kode buku: 0073
Penulis: Abdul Hakim
Terbit: Aug-16
Tebal: 176 halaman
Ukuran:145x210
ISBN: 978-602-1630-70-9
Harga: Rp 45,000
Pemesanan, silakan menghubungi:
08882882749
Kumpulan cerpen karya Abdul Hakim, memuat 20 cerpen dengan berbagai tema: cinta, lingkungan, budaya, kejujuran, pendidikan, perjuangan, matematika, budi pekerti.
Cerpen tentang lingkungan penulis tuangkan di cerpen “Setetes Embun di Ujung Daun”, kecintaan terhadap budaya daerah penulis ulas di “Redonk”, sebuah upaya pelestarian dan pengembangan budaya oleh anak muda. Tidak hanya menyatukan cinta, tetapi juga seni yang mampu melahirkan inovasi budaya
Pendidikan kejujuran ada di cerpen “Jangan Korupsi, Ayah!” yang merupakan kisah perjuangan dan teladan seorang ayah untuk memajukan pendidikan. Sayang, kejujuran kadang kala disalahartikan orang. Tetapi kejujuran pula yang menyelamatkannya. Kisah kejujuran juga ada di “Maafkan Gurumu Kalau Mengajarimu Jujur”. Ini berangkat dari sebuah pengalaman pribadi kala siswa yang saya ajar tidak lulus ujian, karena menuruti pesan untuk jujur saat UN, dan dia tidak lulus. Beruntung anak dan keluarganya menerima dengan lapang dada dan mengucapkan terima kasih. Coba kalau sekarang hal itu terjadi? Sebuah pesan moral bagi anak bangsa di tengah krisis moral yang melanda anak-anak sekolah. Kejujuran menjadi bahan langka. Utamanya fenomena kecurangan berjamaah saat ujian nasional. Kejujuran membawa berkah juga penulis tuangkan dalam “Ada emas di Keranjang Sampah”. Penulis mencoba membuat perjuangan keluarga pemulung yang mencoba memperbaiki nasib. Bahwa yang dianggap orang tidak berguna, bagi orang lain sangat bermanfaat dan bisa mengangkat derajat berkat kegigihan dan kejujuran.
Berbekal materi matematika lahirlah cerpen “Pembohong yang Jujur”, “Ponari yang Cerdik” dan “Sang Pengadil”. Ditambah cerita hiburan “Penemu Teorema Pythagoras”. Siapa sangka penemu teorema Pythagoras sebenarnya orang Indonesia? Simak di “Penemu Teorema Pythagoras”.
Pendidikan budi pekerti, kasih sayang, berbakti kepada orang tua dan pentingnya agama dalam kehidupan ada di cerpen “Simbok”, “Cahaya di Malam Ramadan” dan “Insyaf”.
Sebagai orang yang pernah muda, cerpen bernuansa cinta penulis tuangkan di “Cintaku Kandas Terhempas Unas” dan “Cinta Kue Donat”. Kisah cinta remaja bau kencur, masih cinta monyet. Namanya saja cinta monyet dan saya sendiri kan bukan keturunan bangsa monyet, jadi tidak tahu cintanya para monyet sungguhan apakah sama dengan cinta anak sekolahan sekarang.
“Untung Ada Mbah Surip” mengingatkan kita untuk tetap memiliki semangat hidup dan juang. Bangun lagi, tidur lagi, bangun lagi, tidur lagi hanya akan menciptakan orang malas. Jangan terpengaruh budaya asing yang tidak jelas filosofinya. Muatan moral tersebut juga ada di “Rahasia di Balik Surat”.
Pengalaman saya bersama anak-anak kala mendirikan kantin kecil pramuka buat membelajarkan anak-anak pramuka mandiri dan menjadi wirausaha cilik saya tuangkan di “Entrepreneur Cilik”. Model pembelajaran masa depan dengan memanfaatkan teknologi ada di “Go Blog”.
“Aku Bukan Syeh Puji” merupakan sebagian cerita tentang murid-murid top saya. Anak-anak pintar dari keluarga sederhana yang mampu mengukir prestasi. Kisah perjuangan anak pintar juga tersaji dalam “Enaknya Jadi PSK”. Bahwa anak sekolah itu mencari ilmu agar menjadi pintar untuk menggapai cita-cita ada benarnya. Tetapi di era sekarang, pintar saja tidak cukup. Meski otak encer, bisa menjadi dokter, karena mahalnya sekolah dan kuliah, sang tokoh banting setir menjadi “PSK”.
Daftar isi:
Aku Bukan Syech Puji 13
Cahaya di Malam Ramadan 21
Cinta Kue Donat 26
Cintaku Kandas Terhempas Unas 31
Emas di Antara Sampah 36
Enaknya Jadi PSK 48
Entrepreneur Cilik 53
Go Blog 61
Insyaf 65
Jangan Korupsi, Ayah! 76
Maafkan Gurumu yang Mengajarimu Jujur 89
Pembohong yang Jujur 95
Penemu Teorema Pythagoras 103
Ponari yang Cerdik 105
Rahasia di Balik Surat 111
Redonk 120
Sang Pengadil 144
Setetes Embun di Ujung Daun 150
Untung Ada Mbah Surip 167
Simbok 171
Untuk pemesanan hubungi:
WA 08882882749
Facebook: https://www.facebook.com/GuruMenulis2016
0 komentar:
Posting Komentar