Widwi Astuti biasa menggunakan nama pena Tung Widut. Lahir di Blitar 4 Mei 1972. SD dan SMP ditempuh di kabupaten Blitar. Tahun 1988 lulus SMKI Surabaya jurusan Tari. S1 Bahasa dan Sastra diperoleh dari IKIP PGRI Kediri yang sekarang menjadi UNP PGRI Kediri. Ibu dua anak ini sekarang sebagai guru mata pelajaran Bahasa Indonesia dengan tugas tambahan sebagai ekskul Reog Kendang Tulungagung di SMK N 2 Tulungagung. Tinggal di Ds. Kaliboto RT.05 Rw.01, Kecamatan Wonodadi Kabupaten Blitar. Email widwiastuti@gmail.com. WA 082231559984. Facebook: Widut
Berikut karya-karya yang pernah dihasilkan:
Saat SMP pernah menulis di majalah Kuncup pada rubrik Eha Eho, Sahabat Pena.
Buku antologi puisi pertamanya berjudul Menyandi Sepi yang diterbitkan bersama 23 penyair perempuan oleh Tonggak Pustaka, Yogyakarta.
Bergabung dengan grup (GPL) Guru Penggiat Litersi. Bersama GPL melahirkan antologi pengalaman mengajar Sisi Lain Dunia Pendidikan dan Celoteh dari Desa Sebelah.
Di majalah Dwija Tulungagung, tulisan yang menyemangati untuk kembali aktif yaitu termuatnya cerpen berjudul "Sekantong Jeruk Nipis" dan anekdot berjudul "Mercon Buku, Grup WA".
Bergabung dengan grup FAM (Forum Aktif Menulis) dan telah menghasilkan antologi cerpen Misteri Hutan Bambu, Cinta Sejatiku, Cinta Sederhana, antologi puisi Ada Tanah Bandungan, Pesan Cinta Untuk Sahabat, Perempuan Yang Layu Merindu Tunas Baru, Rembukan Malam, Rembulan Bermata Intan. Catatan Perjalanan 31 Penulis Indonesia adalah karya terbaru bersama grup ini dan menandai berakhirnya tahun 2018 yang menobatkan penulis menjadi salah satu penulis teraktif dari FAM .
Bergabung dengan Komunitas Guru Menulis dan melahirkan karya berjudul Balada Ban Luar dan Rumput Kering, keduanya kumpulan puisi.
Tahun 2018 menjadi salah satu finalis Inobel SMK tingkat nasional yang diselenggarakan oleh Kesharlindung Dikmen dan lolos sebagai salah satu peserta pelatihan nasional penulisan naskah buku.
Telah menghasilkan buku karya tunggal berjudul Reog Kendang Tulungagung Utnuk Generasiku.
Salam LITERASI.
Karya Bersama Komunitas Guru Menulis:
Menerobos Lockdown
Menembus Covid dalam Malam
Leak Cinta: Kumpulan Puisi #30
Cemburu
Cantik Kecilku
Kesunyian Malam
Leak
Seteguk Air
Senandung Kebencian
Gerimis di Awal Senja
Cincin di Jari Manis
Penari Kecilku
Tanpa Ayah
Rumput Kering: Kumpulan Puisi KGM #27
Menjaga Cinta
Lentera Kepiluan
Seakan Kutelan
Mengurai Kebencian
Air Mata Pertama
Balada Ban Luar: Kumpulan Puisi Mei 2019
Kunanti Cahayamu
Malam
Kelabu
Sebelum Hujan Reda
Secangkir Kopi
OK.....
BalasHapusmakasih dah mampir
Hapus