Minggu, 19 April 2020

Rindu di Jelang pagi

Puisi Lodevika Endang Sulastri

Image by mohamed Hassan from Pixabay 

Malam larut, pagi menjelang.
Terduduk aku di kursi rotanku
Jiwa menghentak ingin berlari
Dari pusaran kisah hari-hari ini

Sepanjang hari tinggal sendiri,
Bangun raga, bersih diri, berdoa, 
Rutinitas pagi selalu tak henti
Tak lepas dari pagar sebahu
Menutup mata bagi semua orang

Bahkan bangun pagi tuk bersiap diri
Menyambut anak-anak di sekolah
Memecah pagi hari tiada lagi
Semua sunyi bak kematian menghampiri

Tak lagi ada lambaian tangan 
Seorang sahabat menghampiri
Sekedar minum kopi di siang hari
Tak ada lagi cerita itu kini.

Senja menghampiri dengan enggan
Seolah menyampaikan pesan
Mengapa malam senyap makin mencekam
Di manakah malam malam meriah
Yang penuhi dunia penuh pekerja

Gugurkah semua manusia,
Dengan kehadiran putri Corona
Yang menghisap Roh manusia
Dengan begitu saja

Alangkah kejamnya dikau Corona
Melenyapkan separuh umat di dunia
Kapankah engkau melenggang pulang
Ke rumahmu yang entah dimana

Lihatlah aku ini,
Yang biasa bersibuk diri 
kini tak lagi pergi
Tahukah engkau wahai corona
Semua serasa tak berarti.

Palembang Larut Minggu 23:45






3 komentar:

  1. Balasan
    1. Ya..pergilah..kau..wahai corona..kami rindu bertemu dengan semua..

      Hapus
  2. Semua dipaksa untuk membatasi diri
    oleh Corona

    BalasHapus