Puisi Akrostik Hidayati
Hidayati, S.Pd. lahir di Nunukan, 09 April 1981. Selain mengajar matematika, juga punya hobi menulis. “Menulislah, maka kau akan dikenang sepanjang masa.”
Puisi ini diambil dari buku Puisi Akrostik #1: Kumpulan Puisi Akrostik Komunitas Guru Menulis halaman 41-42
Photo by Pixabay from Pexels |
Cinta
Cinta itu anugerah
Indahnya tiada tara
Nan bersemayam di dalam jiwa
Terukir indah di setiap wajah
Alangkah bahagia rasanya
Awan Putih
Awan
Warna putihmu membius kalbu
Alangkah damai jiwa
Nun jauh di sana
Perasaan ini hangat menatapmu
Untaian putihmu lembut seperti kapas
Terbang segala rasa
Ingin jatuh di antara putihmu
Hanyut di alam mimpi
Senja Merah
Senja merah
Emosiku menyeruak di antara merahnya warna
Namun hanya beradu di dalam kalbu
Janji telah teringkari
Asa pun kini memudar
Mata itu penuh pilu
Erangan pedih menusuk sukma
Rajutan kasih kini tergores luka
Angan pun mulai menghilang
Hilang bersama semburat sinar merahmu
Hidayati, S.Pd. lahir di Nunukan, 09 April 1981. Selain mengajar matematika, juga punya hobi menulis. “Menulislah, maka kau akan dikenang sepanjang masa.”
Puisi ini diambil dari buku Puisi Akrostik #1: Kumpulan Puisi Akrostik Komunitas Guru Menulis halaman 41-42
0 komentar:
Posting Komentar