Selasa, 14 April 2020

Singkong


by rodrigoeudigo0 (pixabay.com) https://www.needpix.com/photo/280041/

Di tegak tubuhmu..
Di zaman itu, tahun 1960
Zaman sulit bagi ayah bundaku
Saat telah hadir 5 anak
Zaman ketika kalian menjadi favorit
Bagi perut mereka.

Tujuh puluh lima tahun setelah itu
Kami mulai beralih cinta
Nuju beras yang emas
Dengan segala jenisnya
Perut kami kenyang dibuatnya

Kini saat Pandemi Covid-19 melanda
Kalian menjadi bagian
Yang utama kami cari
Setelah beras bersembunyi
Saking mahalnya untuk dibeli,
Saking sulitnya dicari.

Singkong dengan segala rupa
Mau rasa manis, rasa asin, atau rasa pedas
Semua tinggal kami mengolahnya.

Kini engkau kembali menjadi idola
Setelah paceklik siap menghantam
Negeri kami tercinta.
Karena pandemi Covid-19 ini.

Singkong ...
Kenyangkan perut kami.

Palembang, oktaf ketiga paska :13.01

Photo by Fauzi Ahmad from Pexels

2 komentar:

  1. Sama sama Pak..kita sambil medhang kopi nikmat sekali ini...di pagi yang sunyi..burung burung gereja hinggap di pagar rumah. Spiring ubi goreng ditemani secangkir kopi, rasa nikmat di jiwa sambil memandang pepohonan di deoan rumah. Mengenakan sarung masih segar wajah, tersisa tetesan air di ujung rambut....waduh..

    BalasHapus