Rabu, 15 April 2020

Penerbitan Pentigraf



Pentigraf merupakan akronim dari cerpen tiga paragraf. Karya sastra jenis baru ini, kali pertama digagas dan dikembangkan oleh sastrawan dan akademikus dari Unesa, Dr. Tengsoe Tjahjono. Dinamakan pentigraf sebab syarat utamanya adalah terdiri dari tiga paragraf, tidak kurang dan tidak lebih. Namun demikian, pentigraf haruslah memiliki tokoh, alur cerita, dan konflik yang kuat. Untuk itulah, mengapa dalam menuliskan pentigraf harus memperhatikan pemilihan diksi untuk menciptakan kalimat yang efektif. 


Kirim
ke terbitkanbuku@gmail.com

Panjang
3 (tiga) paragraf. Maksimal 760 kata. Diketik normal. Gak usah pakai font yang aneh-aneh.

Diterbitkan jadi buku 
Jika sudah terkumpul minimal 50 naskah yang layak terbit

Penting: 
  • Naskah Anda akan melewati proses penerbitan standar dan akan diterbitkan oleh Penerbit Anggota IKAPINaskah Anda akan benar-benar diedit (dari segi isi dan bahasa) oleh seorang editor.
  • Mohon tidak mengirimkan naskah jika Anda tidak menyepakati dengan segala ketentuan yang tertulis mengenai proyek ini.

Syarat?
Sanggup membiayai penerbitan, dibayar di muka setelah naskah dinyatakan layak terbit, sebesar Rp165.000 (ditambah ongkos kirim). Biaya ini bukanlah biaya pembelian buku melainkan biaya proses penerbitan yang mencakup: editinglayoutdesain coveradministrasi penerbitandan pencetakan contoh terbit.

Deadline?
Kalau sudah terkumpul 40 naskah layak terbit, akan dibuka lagi untuk proyek penerbitan buku kedua, dst.

Kelengkapan
  1. Foto KTP 
  2. Foto diri 
  3. Biodata narasi maksimal 45 kata.
  4. Melengjkapi DATA PENULIS (akan dikirimkan sebagai balasan email ketika Ibu dan Bapak mengirimkan naskah)
Struktur dan Penentuan Judul Buku
Untuk antologi cerpen dari beberapa penulis, penentuan struktur bukunya (urutan cerpennya) akan ditentukan oleh editor. Bisa jadi tetap dikelompokkan per penulis, namun juga tidak menutup kemungkinan untuk dikelompokkan per tema yang sama.
Judul buku akan diambil dari salah satu judul cerpen dan bisa jadi itu tidak mewakili semua cerpen yang ada. Penentuan judul buku menjadi hak editor dan penerbit. Bukan berarti cerpen yang diambil sebagai judul buku adalah yang terbaik atau lebih baik dari cerpen lainnya, melainkan judul cerpen tersebut mungkin lebih membuat penasaran atau karena pertimbangan-pertimbangan lain yang dianggap oleh editor dan penerbit menarik untuk dijadikan judul buku. Jadi penulis yang cerpennya tidak terpilih sebagai judul buku dimohon ikhlas dan tidak perlu merasa bahwa cerpennya kalah dibanding cerpen yang dipilih sebagai judul buku.

0 komentar:

Posting Komentar