Jumat, 10 April 2020

Anakku, Pilu Hatiku, Tipu daya

Puisi Akrostik Lila Kodarriya
Photo by Steve Johnson from Pexels





Anakku
Anakku, betapa senang dan bangga hati kami atas hadirmu
Nak, kamu adalah penyemangat hidup kami, orang tuamu
Akan kami kenang selalu celoteh, tingkah polah dan kelucuanmu dulu
Kami akan selalu mendukung dan menyemangatimu
Kehadiranmu di dunia ini menyempurnakan hidup kami
Untaian doa tulus selalu kami panjatkan untukmu, anakku



Pilu Hatiku
Pilihan itu terasa memilukan
Ingin rasanya kutahan tanganmu yang dengan paksa kau lepaskan
Letih, begitu kata yang kau ucapkan
Uraian air mata mengiringi kepergianmu

Hati pilu dan peri tak terkira
Aku tak kuasa lagi menahan rasa yang menyeruak dari dalam dada
Tanpamu di sisiku lagi, tak kuasa aku membayangkannya
Indahnya hari yang kulalui bersamamu masih sangat terasa
Kebersamaan yang dulu pernah tercipta masih melekat di ingatan
Untaian janji untuk bersama yang sempat terukir tak bisa lagi dipenuhi



Tipu daya
Ternyata kau penuh pesona
Ingin kami selalu mendengarmu berbicara
Pintar dan lincah caramu berkelit dari masalah
Untung ternyata selalu jadi prioritasmu

Diriku dan juga yang lain terhipnotis oleh kecerdasanmu
Ah, bicaramu ternyata hanya semu, penuh fatamorgana
Yakinkan orang bak bermain sandiwara tak bercela
Aku terjerat tipu dayamu yang benar-benar sempurna




Lila Kodarriya adalah seorang guru bahasa Inggris di SMPN6 Salatiga yang memiliki hobi menulis meskipun baru dalam tahap belajar. Keinginannya untuk menularkan hobinya pada anak dan juga murid-muridnyalah yang membuatnya semangat untuk mencoba menulis dan terus menulis. Menuntaskan sekolah menengahnya di SMAN1 Salatiga dan mendapatkan gelar sarjananya dari UMS. Mempunyai satu pedoman bahwa semua berasal dari pikiran. Pikiranlah yang akan memengaruhi tindakan dan kepribadian seseorang, jadi selalu tanamkan pikiran positif dalam semua hal.


Puisi ini diambil dari buku Puisi Akrostik #1: Kumpulan Puisi Akrostik Komunitas Guru Menulis halaman 48-49


0 komentar:

Posting Komentar