Kamis, 09 April 2020

Malaikat Kecilku

Kisah Inspiratif Guru oleh Titiek Setyani
Photo by Philip Boakye from Pexels

Andai aku bisa menghitung berapa kali aku melintasi Luk Pitu ini? Hmmm tinggal mengalikan; sepuluh tahun dikali hari aktif bekerja. Luk Pitu sungguh istilah yang tidak benar. Bagaimana tidak? Ada hampir 14 sampai 17 belokan tanjakan untuk melintasi ketiga bukit itu, kenapa hanya disebut tujuh tikungan? Pertanyaan yang belum pernah ada jawabnya. Tak perlulah menjadi suatu permasalahan untukku. Luk Pitu selalu kurindu dan mengikat kecintaanku erat ke alam dan Penciptanya. Betapa tidak, pohon-pohon jati yang selalu mendendangkan lagu merdu di pagi hari seakan menyambut aku dengan ucapan selamat paginya. Gesekan dedaunan dan batang-batang mengering di siang hari seakan melantunkan musik pengobat lelah dan dahagaku sepulang kerja. Berapa lantunan shalawat yang terucap di bibir dan hatiku ketika melintasinya? Atau berapa banyak lagu yang aku dendangkan di setiap langkahku?
Dua jam perjalanan yang harus aku luangkan tiap pagi agar tidak terlambat menemani malaikat-malaikat kecilku menapaki hidup dan mengejar masa depanya. Hilang segala lelah dan penat setiap aku memasuki gerbang SMPN 2 Kademangan. SMP kecil yang indah di perbukitan dengan hamparan hutan menghijau, dan senyum pun akan mengembang setiap aku akan memarkir sepeda. Laki-laki kecil itu yang selalu menungguku dengan senyuman yang mengembang. Segera dia ambil alih sepedaku, memosisikannya sedemikian rupa sehingga mudah bagiku untuk pulang nanti. Dia lepaskan tali-temali di jok belakangku untuk membebaskan tas kecil hitam yang sarat dengan semua peralatan mengajar, sementara aku disibukkan untuk membuka semua perlengkapan perjalananku. Helm standarku yang sungguh teramat berat: masker penutup hidung dan mulutku, kaos tanganku, jaketku dan terakhir kacamata jalanku. Dia sudah sodorkan tempat kaca mataku yang diambil dari keranjang depan Varioku. Dalam diam kuterima kacamata itu, aku mengganti kacamata jalan dengan kacamata yang sama-sama minus 3.75. Laki-laki kecil itu paham betul semua tentangku. Dalam diam dia membantuku.
Selesai sudah aku dengan kesiapan lahir dan batin menemani mereka. Kami harus berjalan di lorong yang lumayan panjang untuk menuju kantor guru.
“Ibu terlambat, Nak?” Dia menatapku dan menggeleng pelan sambil tersenyum. “Alhamdulillah, masih ada waktu beristirahat sejenak.” lanjutku. Dia lagi-lagi mengangguk dengan senyumnya yang teramat manis.
Lelaki itu menghantarkan aku sampai di depan pintu kantor guru, diserahkannya tas kecilku dan mencium tanganku dengan tulus dan ikhlas. Menatapku dengan pandangan yang bening dan senyumnya yang teramat manis. Sorot mata yang menguatkanku, senyumnya yang meneguhkanku, selalu ada bulir air mata berlinang di pelupuk mataku setiap mengingatnya. Tatapan yang dapat mewakili berjuta rasa betapa dia sungguh menyayangiku, senyuman yang teramat manis seakan hadiah yang tak ternilai untukku. Bagaimana dia begitu erat setiap menggenggam tanganku.
Dan pagi ini aku tercenung membaca pesan di ponselku: “Bunda… sungguh benar dalam diam pun aku mampu berkarya. Mohon doa Bunda, Opick berhasil masuk UGM: Interior Desain. Opick akan buktikan pada dunia bahwa dalam keterdiaman, Opick bisa. Semua karena Bunda. Mohon tunggu pesan Opick berikutnya. Bunda jaga kesehatan.”
Ya, Opick malaikat kecilku. Siswa SMP yang berjuang sekuat tenaga mengatasi kekurangannya. Opick yang berbicara sengau dengan artikulasi yang tidak jelas karena cacat sejak lahir. Semoga Allah selalu menyertaimu, malaikat kecilku. Bunda menunggu pesan dan kesuksesan dunia akhiratmu.
***
Dengan mendengar kita akan belajar sesuatu yang baru.

Titiek Setyani [Merry Moe], berjuang untuk mendapatkan ridho Ilahi. Sebagai seorang pendidik; belajar dari pengalaman diri dan menuangkan dalam karya.


Tulisan ini diambil dari buku KAPUR & PAPAN Kisah Inspiratif Guru 1 halaman 42-43

2 komentar:

  1. Ini Pak ya karya Saya pertama Kali di GURU MENULIS. Terima kasih Pak Steve. Wuiikk foto nya hahahah

    BalasHapus
    Balasan
    1. lupa pernah posting tulisan ini. Thanks sudah menggali harta ini kembali.

      Hapus