Jumat, 12 Juni 2020

Perempuan di Betania

Perempuan di Betania, Puisi Lodevika Endang Sulastri
https://images.app.goo.gl/aZdG9s13mjKc363x5


(inspirasi Injil Yoh 12:1-8)

Perempuan muda itu terduduk,
Sambil menangis disambutnya kaki Tuhan
Dipegang dan dipeluknya dengan sesenggukan pipi penuh air mata,

Dibukanya botol minyak narwastu ...
Aroma harum menguar seluruh ruang
Seluruh mata tamu dan para lelaki ...
Memandang tajam mencemooh
Namun Tuhan diam saja, membiarkan semua tampa kata

Dibalurkannya minyak mahal itu
Di kedua kaki Tuhan sambil terus membasuhnya dengan rambutnya yang terurai

Di punggung perempuan itu
Sungguh kulihat perendahan dirinya.
Air matanya penuh cahaya humility
Di tangan mungilnya terus membalur kaki-Nya dengan minyak narwastu..
terlihat jelas pengorbanannya.

Adakah mata tetamu melihatnya?
Jangan-jangan sungguh sia-sia pelajaran Tuhan hari ini
Karena kedegilan manusia
Serta keangkuhan martabatnya 

Di aroma minyak narwastu terlihat jelas,
Kemurahan hatinya dipersembahkan
pada Tuhan yang dikasihinya.

Ketika Yudas memprotes perempuan itu,
Melakukan pemborosan dan alasan membela rakyat miskin pun,
Bahkan Tuhan mengatakan: biarlah dia mengingatkan hari penguburanku...

Oh indahnya menjelang Paskah ...
Mengingatkan betapa baiknya Tuhan
Dan perempuan itu mengoles kembali
Minyak narwastu di kaki Tuhan.

Aroma parfum narwastu menguar
Menggugah kesadaranku
Di hadapan-Nya
Kupandang dengan jelas
Tubuh gagah-Nya mengalir darah
Dan tertikam lambung-Nya.

Palembang 12 June 2020: 22:06


0 komentar:

Posting Komentar