oleh Lusia Yuli Hastiti
Photo from Pexels |
waktu yang berangsur sampai hari ini, tetap ada puisi
bukan penyair aku karena puisi
bukan pujangga aku karena bersembunyi di sini
bukan kebetulan aku karena menangkap buah-buah imaji
aku hanya sedang berada di dataran tinggi
kebebasan yang menyatu dengan denyut nadi
kelenaan aku yang mengandung memori
keheningan aku yang mengundang hasrat dalam diri.
Lampung Timur, 19 Mei 2018
A Poem A Day
Rumah Belajar "Suluh Harapan Insani"
dan kegairahan yang dibawa jam 12 malam
BalasHapus