Minggu, 16 Januari 2022

Memperkenalkan Rima Tusuk Tikam Jejak


                   

Rima adalah pengulangan bunyi yang ditimbulkan oleh kata, suku kata ataupun huruf dalam larik-larik puisi. Namun dengan Rima Tusuk Tikam Jejak (selanjutnya: Rima TTJ) lebih dimaksudkan pengulangan bunyi suku terakhir dari kata terdahulu oleh suku awal kata ikutannya, pada satu larik yang sama. Pengulangannya bisa secara sempurna, penuh maupun sebagian.

Demi mempertegas batasan Rima TTJ tersebut, berikut ini ragamnya yang paling mungkin beserta contoh.

1. Rima TTJ Penuh

Rima TTJ Penuh adalah  pengulangan secara utuh suku terakhir kata terdahulu oleh suku awal kata ikutannya. Dengan lain perkataan, suku pertama kata ikutan, mengulangi secara penuh suku terakhir kata yang disusulinya.

Untuk sebuah contoh.


PANDAN WATAN RAJA


                      Membaca Pandan Mingar


Pandan dandanan nan abadi disungkur babi besi

Pandan tumbang

Pantai telanjang 


Ombak

Menjilat

Mencaplok pantai

Menelannya sejengkal demi sejengkal

Sejak pasukan pengamanan mati masal

Sebelum ajal


Siapa peduli?


Babi makan dari situ

Taik pun di situ

Tidur di situ

Di atas itu


Dari Medan Jauh, 5 Februari 2022


Rima TTJ Penuh terdapat pada larik pertama dengan pengulangan: / dan-dan / nan-nan /di-di/.


2. Rima TTJ Tak Penuh

Bila pada Rima TTJ Penuh, suku terakhir yang diulang itu terjadi secara penuh atau utuh, maka pada Rima TTJ Tak Penuh pengulangan terjadi hanya untuk sebagian dari suku kata terakhir, bisa dua huruf bahkan satu huruf saja. Huruf yang mendapat pengulangan pun, bisa huruf terakhir, tengah atau huruf pertama dari suku akhir kata tersebut.

Sebagai contoh.


BERPERANG DENGAN DIRI


Jika kawan nekat kuat 

Nantikan nakhoda kaliber berat

Baru berlaga dengan gelombang selautan ini


Kita pisah di sini sekarang!

Kata hatiku

Kepadaku


Aku 

Berangkat

Kaki telanjang

Berenang dengan senang

Berperang dengan gelombang

Digelora rindu pada pantai

Impian semesta


Hiu

Menyergap

Menelanku lalu lari

Membawa pergi janinnya 

Melampaui garang gelombang


Di pantai tiba

Hiu melahirkan bayinya

Imut-imut


Gang Olakisat, 12 Januari 2022


Rima TTJ Tak Penuh terdapat pada larik pertama dengan pengulangan bunyi: /n-n /, dan /k-k/. Pengulangan /n-n/ pada kata: kawan-nekat, dan /k-k/ pada kata /nekat-kuat/.

Berikut contoh lain lagi untuk Rima TTJ Tak Penuh tersebut.


TETAP ADA


Nama

Kita tetap ada

Dalam aliran air ketuban bunda

dan air mata

Doanya


Nama 

Kita tetap ada

Berenang riang dalam darah sedarah

Sekalipun putus tali leherku

Tergigit ganas 

Taringmu


Nama

Kita tetap ada

Dalam alir air ketuban bunda dan darah sedarah


Gang Olakisat, 14 Januari 2022


Rima ini terdapat pada bait pertama larik kedua

dengan pengulangan bunyi:  / t-t / a-a /. Larik kedua: / a-a / a-a /. Larik ketiga: / b-b /.


3. Rima TTJ Campuran Penuh dan Tak Penuh

Pada rima jenis ini, pengulangan suku akhirnya bisa secara penuh,  maupun sebagian.

Sebuah contoh.


ANDALAN KAMI


Kami tidak andalkan kantong tuan

Kendati tiga goni nasi sebulan


Niat tulus

Makanan nurani nasi serumah


Gang Olakisat, 14 Januari 2022


Kecuali larik pertama, semua larik susulannya mengandung Rima TTJ Campuran. Larik pertama, pengulangan bunyi a-a (Rima TTJ Tak Penuh) pada kata " Tidak andalkan". Bunyi kan-kan (Rima TTJ Penuh) pada kata "andalkan kantong". Bunyi t-t (Rima TTJ Tak Penuh) pada kata  "kantong tuan", dan seterusnya.


4. Rima TTJ Terbuka

RTTJ Terbuka adalah pengulangan suku akhir terbuka, oleh suku pertama kata ikutan pada larik yang sama. Suku akhir terbuka karena suku tersebut berakhir dengan vokal, huruf hidup.

Contoh:


BABI DAN TUANNYA


Babi bisa saja jadi diam

Bila lagi kenyang

Taik

Tuannya?


Gang Olakisat, 12 Januari 2022


Baik larik pertama maupun kedua,  setiap kata bersuku akhir terbuka diulangi oleh setiap suku awal kata ikutannya. Terlihat pada larik itu pengulangan bunyi: bi-bi / sa-sa/ ja-ja / di-di pada larik pertama. Pada larik kedua: la-la /.


5. Rima TTJ Tertutup

Kalau pada Rima TTJ Terbuka, suku akhir dari kata yang diikuti adalah suku terbuka, maka pada Rima TTJ Tertutup, suku akhir dari kata yang diikuti berupa suku tertutup; karena berhuruf akhir konsonan, huruf mati. Rima tersebut tampak pada contoh berikut ini.


BUKAN KANTONG


Ketimbang banggakan kantong

Pelanggeng gengsi

Congkak belaka


Mari

Setikar rata

Sama sedarah

Setali pusat pengikat kita


Bukan kantong


Gang Olakisat, 15 Januari 2022


Rima TTJ Tertutup terdapat pada larik pertama: bang-bang / kan-kan. Juga pada larik kedua: geng-geng.


6. Rima TTJ Campuran Terbuka dan tertutup

Dengan rima jenis ini, pengulangan suku akhir terbuka dan tertutup pada larik yang sama.

Akan hal itu, contoh berikut bisa memperlihatkannya.


JALAN LIMA TAHUNAN


Ketika kami memikul letih tambah batu

di atas bahu tak berpenopang

Menutupi ngangaan lubang-lubang 

jalan laluan lima tahunanmu ke gubuk-gubuk reyot


Engkau

Lambaikan tangan

Tinggalkan kami memikul lapar 

Tertindih batu sepanjang jalan rusak parah


Kami miskin di pinggir bibir negri ini

Ngeri-ngeri sedap makan batu berak batu

Menambal jalan laluan lima tahunan


Ketika kami

Memikul letih tambah lapar dan batu pelindas atasnya

Engkau memikul keringat gemohing sekampung

Mencecerkannya ke mana-mana

Sampai pulang tehege-hege memikul nama besarmu

Demi melindas batu-batu itu

Mengelokinya dengan ter hitam kilap


Biar mulus lumpuhkan kami

Mati terlindas

Nama


Gang Olakisat, 15 Januari 2022


Larik pertama berima ka-ka pada kata "ketika kami" merupakan pengulangan penuh suku akhir terbuka. Sedangkan pada larik kedua dengan rima l-l / t-t / b-b, semuanya merupakan pengulangan sebagian dari suku akhir tertutup. 


7. Rima TTJ Sempurna

Disebut sempurna karena semua jenis dari Rima Tusuk Tikam Jejak  termuat di sini. Rima TTJ Sempurna ini sebagai pemudah dalam pemilihan kata atau diksi. Sebab dengan rima ini kita lebih leluasa, lebih besar peluang perolehan kata yang tepat untuk mengungkapkan nilai yang hendak ditawarkan dalam puisi tertentu.

Sebuah contoh.


KITA TAK AKAN


Kita tak akan nikmati tidur dan damai malam

Selama masih hidup dalam angan 

dan diam memendam


Kita tak akan nikmati taman melati indah

Selama masih sibukkan kalbu

dengan gelisah serakah

dan dendam menahun


Mati tak nyenyakkan jiwa lagi

Sayang


Gang Olakisat, 16 Januari 2022


Kiranya Rima Tusuk Tikam Jejak yang diperkenalkan ini dapat menggelisahkan para pihak untuk menyumbangkan masukan berupa kritik dan saran demi pengembangan lebih jauh.


Sumber Inspirasi: https://www.dosenpendidikan.co.id/rima.adalah

0 komentar:

Posting Komentar