Puisi Yerem B. Warat
Photo by Steve Johnson from Pexels |
Membaca kunjungan Jokowi
Kami
Ketujuh puluh enam mayat Ile Ape
Mengundangmu datang melayat kami
dan bangkai satulembata ini, Tuan
Kaucium
Baunya maka kaudatang?
Duduklah
Di atas sumber bau ini
Hirup dan dengarkan diam mendam mayat kami
Sebab keluh-kesah selama bernyawa
Kaucium
Baunya maka kaudatang?
Duduklah
Di atas sumber bau ini
Hirup dan dengarkan diam mendam mayat kami
Sebab keluh-kesah selama bernyawa
Tak terhiraukan mereka-mereka ini
Daya upaya raga kami
Tandas termakan
Nafsu
Duduklah
Duduklah
Tanpa air mata dan kabung duka
Di atas mayat-mayat kami
yang begini ini
Percuma tangisi bangkai!
Tangisi saja
Percuma tangisi bangkai!
Tangisi saja
Dirimu telat ke mari
dan seluruh jajaranmu
Dari pusat sana sampai ke bawah-bawah sini
Dari pusat sana sampai ke bawah-bawah sini
Yang berpura-pura
Gugurkan air mata temani air matamu
Takut kena teguran kerasmu
dan bukan karena sayang sama korban
dan yang dikorbankan
dan yang dikorbankan
Yang super sibuk
Menambal jalan malam-malam
Demi kunjunganmu
Tapi
Jalan kami hari-hari
Luka kami
Sabar
Sedikit saja lagi
Sampai bencana baru lagi
Supaya penuh
Terisi
Dari Medan Jauh, Jumad 09 April 2021
0 komentar:
Posting Komentar