Kosmas Lawa Bagho. Lahir di sebuah dusun kecil Dangakapa, Rawe, Boawae, Nagkeo, Flores, 19 Juli 1967. Menempuh pendidikan dasar pada Sekolah Dasar Inpres Rawe tamat tahun 1980, menengah pertama pada Sekolah Menengah Pertama Kotagoa, Boawae tamat tahun 1983, dan menengah atas pada Sekolah Menengah Atas Seminari Santo Yohanes Berchmans Todabelu Mataloko tamat tahun 1989. Menamatkan studi S-1 di Sekolah Tinggi Filsafat Katolik (STFK) Ledalero Mei 1998 dan Magister Manajemen (S-2) di Universitas Negeri Malang tanggal 04 September 2016.
Bekerja di Pusat Koperasi Kredit (Puskopdit) Flores Mandiri sejak Mei 1997 juga staf Pengajar (dosen tetap) pada Politeknik Santo Wilhelmus Flores, Boawae tahun 2016—sekarang. Pernah menjadi dosen tidak tetap pada Sekolah Tinggi Pembangunan Masyarakat (STPM) Santa Ursula Ende sejak 1998—2001. Sejak tahun 2005 hingga kini menjadi ketua Pengurus Koperasi Kredit Serviam Bhakti Mandiri Ende yang sebelumnya bernama Koperasi Kredit Serviam.
Menulis puisi sejak tahun 1992 dan berhenti cukup lama baru mulai lagi secara intens tahun 2020. Pernah mengikuti “2nd CULT Exposure Program 2008” di Bangkok, Thailand pada Februari 2008 & “Acces Branding Master Auditors Training” juga di Thailand, Januari 2009 serta “Youth Entrepneurship Workshop” di Kualalumpur Mei 2012. Memiliki weblog: www.kosmaslawa.blogspot.com
Karya Bersama Komunitas Guru Menulis:
Judul Puisi:
Untuk Sebuah Lembaga
Pemilukada
Minggu Pagi
Tuhanku
Satu September
Pemilukada
Minggu Pagi
Tuhanku
Satu September
Judul Puisi:
Menyulam Kata dalam Jiwa
Kertas Kosong
Kapal Karam
Tetap Berkarya
Apakah Rembulan Boleh Bohong
Dari Ladang Pintubesi ke Brankas Koperasi: Kumpulan Puisi
Daftar judul puisi:
Credit Union
Jurang
Kantor
Tangguh
Adven
Alas Kaki
Avila
Belajar Pada Kucing Kecil
Demokrasi
Bingung
Bocah
Hujan Pagi
Hujan Senja Hari
Kemerdekaan
Kenangan
Kisah Gadis Pejuang
Mungkin Aku Keliru
Lelucon
Medali
Mgr Longinus
Jeritan Hati
Mimpi
Narkoba Masuk Flores
Remisi Korupsi
Kelambu
Sahabat
Kerudung Putih
Sail Komodo
Semua pada Korupsi
Tahun Baru
Tetap Melangkah
Politik
Tuhan Telaga Cinta Manusia
Wasiat Kehidupan
Seruni: Kumpulan Puisi #34
Judul puisi:
Menyulam Kata dalam Jiwa
Kertas Kosong
Kapal Karam
Tetap Berkarya
Apakah Rembulan Boleh Bohong
Judul puisi:
Menyulam Kata dalam Jiwa
Kertas Kosong
Kapal Karam
Tetap Berkarya
Apakah Rembulan Boleh Bohong
Profisiat, Teman Kosmas LB. Dulu sama-sama kita berjuang belajar menulis puisi. Duduk di lantai bersama Pater Leo Kleden, Guru kita itu. Kini barulah mulai kelihatn buahnya. Terima ksih atas rahmat Tuhan ini. Salam kompak selalu. Terima kasih,Guru Menulis. Tanpamu kami tak tahu diapakan puisi-puisi kami. Terakhir tapi tak kurang pentingnya, terima kasih untukmu Adri Ola Duli dan Agustinus Gereda Tukan, guruku. Salaam literasi.
BalasHapusIni Pak Yerem kah? Sama-sama kawan. Selalu senang menerima dan membaca puisi-puisimu, Kawan.
HapusTerima kasih kawan, telah membangkitkan kembali minatku mengolah kata dalam bentuk puisi. Tidak main-main langsung bisa berpartisipasi dalam 3 buku antologi puisi siap terbit dan buku keempat lagi dalam proses #corona-3.
HapusTuhan memberkati selalu. Terima kasih juga Komunitas Guru Menulis yang telah mengangkat goresan puisi kami (saya) dari persampahan jadi emas (buku) sastra.
Selalu senang menerima dan membaca puisi-puisi Bapak-Bapak
Hapus