Puisi Yerem B. Warat
Photo by Hilary Halliwell from Pexels |
Anjing itu datang
Bersujud di depanku
Seperti pengemis rendahan
Di hadapan takhta sang raja agung
Aku membiarkan ia
Menjilat kakiku penuh taik
yang kena menceretanku pagi ini tadi
Pulang ia dengan taik semulut
Senangnya seperti mendapat emas saja
Ia pergi
Aku terganggu
Memikir kegilaannya akan taik itu
Aku pun pergi mengikutinya
Untuk tahu mengapa begitu gilanya ia pada barang haram itu
Sebelum jauh
Kulihat seseorang menangis di bawah batang tua
Meratapi anjing kesayangannya
Mati terbunuh lawannya berebut taik
Siang itu
Anjing pemulung taik, gumamnya
Aku jijik
Tapi tetap saja aku membantunya
Menguliti anjing itu dengan tenang
Ternyata
Emas melulu
Di balik kulit anjing itu
Sama peziarah
Mengapa jijik pada emas
Berkulit haraman?
Anjing
Emas kehidupan
Dari ladang, 19 April 2020
0 komentar:
Posting Komentar