oleh Lusia Yuli Hastiti
Photo by Elizaveta Dushechkina from Pexels |
adalah sebuah pelabuhan,
maka kau diciptakan oleh Tuhan
sebagai pelabuhan terakhir yang kusinggahi
jika kau
adalah teka-teki,
maka ini seperti permainan
mencari dan menemukan sebuah jawaban
dari segala pertanyaan dan kerisauan dalam hati
jika kau
adalah hutan puisi,
maka aku akan terus masuk
ke dalamnya untuk memecah sunyi
bermain dengan reranting kasih yang kujumpai;
mendengar dedaunan rindu yang menggesekkan diri
dan bermain dengan kupu-kupu cinta yang menarik hati
jika kau
adalah sebuah gunung,
maka aku akan terus mendaki
dengan sukacita dan sepenuh hati
seperti saat menikmati embun Mandalawangi
atau seperti mengagumi hamparan bunga abadi
kuingin mendaki sampai waktu yang kupunya berhenti
Lampung Timur, 20 April 2018
dari buku Perempuan di Atas Bukit: Kumpulan Puisi Maret 2019 #3 halaman 8
0 komentar:
Posting Komentar