Puisi Nining
Photo by George Becker from Pexels |
Kini tak kudapati rekah senyum langit senja
Hanya kumpulan desau angin menorobos celah punggung bukit
Menerpa sunyi di lingkar kenangan yang jatuh di pelupuk mata
Rebah dalam diam menghitung detik berdetak sebagai isyarat yang hilang
Menamai dirimu dengan kabut kenangan di lintas musim
Sembari berkaca pada bening di sela bebatuan
Kudapati hanyalah wajah matahari yang perlahan memudar tergerus arus
Tak kembali ...
Jemari menjentik bayang
Samar tersapu debu musim panas
Meninggalkan sejumput pahit yang tertahan dalam-dalam
Menancap ingatan seperti gelombang menerjang tubir karang laut pasang
Kumenanti,
Angin kan mengeringkan luka-luka menganga
Waktu kan menautkan perih yang terpisah
Hujan kan membasuh kemarau jiwa yang kerontang
Langit meneduhkan awan, semesta bersujud
Palu, 30 September 2018
diambil dari buku Menjemput Senja di Palu Donggala: Kumpulan Puisi November 2018 halaman 31
Pembacaan puisi ini bisa dinikmati di video berikut:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar