Minggu, 11 Desember 2022

Sopir itu Bernama Corona


Foto oleh cottonbro studio dari Pexels

Ia
Setia
pada tugasnya
Tak tidur-tidur dari pagi sampai pagi lagi
Menjemput penumpang yang hendak turut

Ia
tulus
Memberi tahu peruntukan dirinya
Kepada tiap calon penumpang yang lagi antri
Di halte-halte tungguan

Bila berminat keburu mati

Jabat tanganku
Terus ke mobil kita berangkat
Haram hukumnya berpelukan
dengan kaum kerabat dan anak bini sekalipun
Kalau sudah di genggamanku

Bila tidak

Jangan sentuh aku
Sekalipun engkau tergila-gila padaku
Cuci tangan, mulut, dan dirimu
Segera sesudah kita terlanjur berperlukan
atau bersentuhan badan saja sekalipun

Jangan ratapi pemisahan yang menceraikan kita ini
Tapi ratapi dirimu sendiri yang bakal sakit sampai mati diisolasi
Tak berpengunjung sesiapa pun

Ratapi juga
Anak binimu yang menanggung rindu padamu
yang sakit sampai mati dalam keterasingan
Ke kubur tak dihantar barisan duka orang-orang tercinta
Bagai membuang sampah
dan bangai tikus kesturi

Yang kausuka?


Istana Jiwa, 27 Juni 2020

Tidak ada komentar:

Posting Komentar