Dari mana memulai puisi? Pertanyaan bodoh tapi penting dan mendesak bagi sebagian pemula termasuk saya sendiri. Para penyair senior tentu dengan mudah memulai puisinya lalu menyelesaikannya, bisa dalam hitungan menit saja. Tapi kita pemula?
Sebelum memulai sebuah puisi, alangkah baiknya kita mengenali lebih jauh apa sesungguhnya puisi dan apa pula sastra itu. Agar kita memiliki dasar pijak yang pas untuk memulai puisi.
Secara etimologis (asal kata), kata puisi berasal dari kata bahasa Yunani, poites yang berarti membangun, pembuat, pembentuk. Atau dari kata bahasa Latin, poeta yang berarti membangun, menimbulkan, menyebabkan, dan menyair. Dengan demikian maka secara radikal (radix=akar) puisi berarti dunia bentukan yang dibangun penyair.
Sedangkan sastra, berasal dari kata bahasa Sanskerta; dari akar kata 'sas' dan 'tra'. Sas berarti mengarahkan, mengajar, memberi petunjuk, sedangkan tra berarti alat atau sarana.
Kata sastra kemudian diberi imbuhan 'su' ( bahasa Jawa) yang berarti baik atau indah. Pengertiannya pun berkembang menjadi
"Buku yang baik dan indah." Baik isinya , indah bahasanya. Secara harafiah sastra berarti huruf, tulisan atau karangan. Tulisan atau karangan biasanya berwujud buku maka sastra berarti juga buku.
Dari pengertian etimologis baik sastra maupun puisi seperti terurai di atas dapatlah dikatakan:
1.Puisi adalah dunia indah dan baik bentukan penyair. Dunia bentukan ini terbangun dari hasil bacaan penyair atas seluk-beluk kehidupan.
2. Puisi lalu menjadi sarana yang indah dan baik untuk mengarahkan, memberi petunjuk. Indah bahasanya dengan memperhatikan diksi, rima, ritme dan lain sebagainya. Baik isinya yang memuat nilai-nilai luhur di dalamnya. Keindahan bahasa dan nilai luhur adalah dua sisi dari satu mata uang yang sama. Tak terpisahkan satu dari lainnya. Bila hilang satu di antaranya, ketika itu juga lenyaplah puisi itu. (bersambung)...
Foto oleh MART PRODUCTION dari Pexels |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar