Gambar oleh tolyaasch dari Pixabay |
Setelah semua pergi meninggalkanku
Kuambil pisau
Kubelah dadaku
Kuambil juga seluruh sisa hatiku
yang menyatu mati temani dia
Dalam dadaku selama ini
Karena takut
Jangan-jangan kubunuh diri
Cepat-cepat diambilnya sisa hatiku itu
Hati yang kujadikan lauk kami siang malam
Ia
Mengucap berkat atasnya
Lalu membagi-bagikannya kepada semua
Setelah diubahnya jadi roti
Di padang itu
Semut
Tikus, cicak
dan kutu kepinding semuanya kebagian
Tak berkehabisan lagi
Melihat mereka
yang berduyun-duyun saban hari
Mengantri roti tak berhabis itu
Semua yang tercecer dan tercerai-berai selama ini pun
Kembali menyatu
Serumah kami lagi
Hati
Penyatu
Tak habis terbagi
Istana Jiwa, 23 Juni 2020
Tidak ada komentar:
Posting Komentar