Puisi Lodevika Endang Sulastri
Di senja yang baru saja menjelang
Terduduk aku di tepi jendela
Menatap titik hujan yang terjatuh
Sedap menguar aroma tanah
tertimpa air dari langit.
Air mata bidadari jatuh
Kata ibuku dulu
Untuk menyuburkan tanah ladang
Petani senang sesaat hujan datang
Wahai hujan
Turunlah lebih lama
Barang satu jam saja di bumiku kerontang
Kunikmati datangmu bak nanti pangeran
Sesaat aku memandang langit
Terima kasih, Tuhan, Kau basahi bumi kami
Berikan sejuk di bumi kering ini.
Walau hanya sekejap hujan datang
Aku tetap duduk di tepian jendela
Menantikan kembalinya
Agar bumiku sejuk, cerahkan warna langit
Terima kasih, Tuhan
Apakah Kau sudah jauh berjalan
Melihat tingkah kami di bumi?
Berharap nantikan mukjizat-Mu datang?
Pujian kuhunjukkan pada-Mu
Engkau yang penuh kuasa
Berbelaskasihan kepada kami kaum papa
Anak sahaya-Mu yang menderita
Air tak lagi cukup bagi bumi kami.
Kini ... Kau datangkan hujan-Mu
Tuk segarkan bumi kami.
Semoga tetumbuhan pun tersapa
air sejuk-Mu menyentuh dedaunan
Dan beri kehidupan bagi kami
Manusia tak tahu diri.
Palembang, 4 September 2020, 17:41
Tidak ada komentar:
Posting Komentar