Photo by Szabolcs Toth from Pexels |
Semburat merah di ufuk timur
Pudar langit senyap
Hati telah gelisah
Terentak seketika
Malapetaka menyeruak
Berpulang untuk selamanya
Remuk rasa hati jiwa dan raga
Semula tak percaya
Nyata terjadi
Mendekap dadanya
Berbisik padanya
Ada tanda saling memaafkan
Kini
Tak lagi canda, marah, tawa, cumbu rayu
Tiada lagi manja
Mendekat di sisi raga
Raga telah terdiam dan beku
Dalam derai air mata
Panjatkan doa
Segala khilaf diampuni
Dalam penantian
Tak akan kembali
Dalam rengkuhan angan
Esok kan jemput
Di keabadian
Oktober, 2019
dari buku berjudul Pulang ke Rahim Ibu: Kumpulan Puisi KGM #28 halaman 16-17
Pembacaan puisi ini bisa dinikmati di videoo berikut:
Trimakasih... sudah dibacakan puisinya....tapi yang membaca kurang menghayati isi puisiku....
BalasHapusterima kasih, maklum masih belajar juga
Hapus