Lidah lautan
yang menjilati kaki kami petang itu
Melayarkan anganku ke Awololon
yang terjilatinya
Dulu itu
Awololon
Tenggelam lenyap
Tinggal siput-siput bertebaran
Siapa rindu padamu lagi
Siapa terkenang padamu lagi
Beruang
Beringas
Berdatangan
Bergerombol membangun Babel
di atas makam kekasih kami
Tapi siapa sudi mengusik beruang
Babel di atas makam kekasih
Menindih rindu
Tak berujung
Istana Rindu, 30 Juni 2020
*) Puisi ini dimulai dari Pintu Pencecapan.
0 komentar:
Posting Komentar