Selasa, 29 Maret 2022

Panci


Foto oleh cottonbro studio dari Pexels

Di atas tungku ia duduk

Menjerang
Perutnya yang hamil besar itu
Sampai matang benar nasi
yang kautitip tadi di rahimnya

Tenang benar dia
di atas takhta panas itu
Biarpun api terus berkobar membakar
Hitamkan dia
Sampai ke dalam-dalam
Sampai tak tersisa sedikit pun
Putihnya yang sungguh dulu itu

Itu
Pun ditahankannya
Ngingat nasi serahim

Habis
Nasi di rahimnya
Ia terbiar dirubung lalat
yang kauusir tadi dari piringmu

Di tungku tak berasap 
Ia bersandar tidurkan laparnya
Menunggu jam masak berikut
Bila lapar melilitmu lagi

Apa kaucapai?

Lapar perut panci dicari
Sekotor apa pun ia
Sebab perut terikat panci
Sekalipun lidah menjijikinya

Panci
Cerita lama
yang tetap hangat
Dari gubug hingga istana

Baobolak, 18 Januari 2011

Tidak ada komentar:

Posting Komentar