Minggu, 06 Februari 2022

Ayah Bangsa





Sejak engkau berhutang
Kami mulai tenang belajar meraih mimpi
Tanpa perlu memikirkan uang sekolah
dan uang buku

Sejak engkau berhutang
Mulailah kami sehat serumah
Tanpa perlu merampok kas negara hingga ke a-de-de
atau terpaksa mencuri simpanan si renta
di bawah bantalnya
Hanya untuk membeli antalgin
dan minyak angin

Sejak engkau berhutang
Barulah kami nyaman ke ladang
Melalui jalanan mulus semulus jalan ke istanamu
Untuk menanam padi, jagung dan sedikit sayur
Supaya makan kami benar-benar dari keringat sendiri

Sekalipun
Sekarang sayur pahit di pasaran
dan kol kami tugukan di jantung kota Berastagi
Jadi monumen
Nasib Tani

Ayah Bangsaku

Utangmu
Emas murni 
yang kami kalungkan di lehermu

Beratnya membungkukkanmu
Turun merendah
Menopang kami
Semua kami
Anakmu

Perteguhen, 31 Desember 2019


Tidak ada komentar:

Posting Komentar