Sejak engkau berhutang
Kami mulai tenang belajar meraih mimpi
Tanpa perlu memikirkan uang sekolah
dan uang buku
Sejak engkau berhutang
Mulailah kami sehat serumah
Tanpa perlu merampok kas negara hingga ke a-de-de
atau terpaksa mencuri simpanan si renta
di bawah bantalnya
Hanya untuk membeli antalgin
dan minyak angin
Sejak engkau berhutang
Barulah kami nyaman ke ladang
Melalui jalanan mulus semulus jalan ke istanamu
Untuk menanam padi, jagung dan sedikit sayur
Supaya makan kami benar-benar dari keringat sendiri
Sekalipun
Sekarang sayur pahit di pasaran
dan kol kami tugukan di jantung kota Berastagi
Jadi monumen
Nasib Tani
Ayah Bangsaku
Utangmu
Emas murni
yang kami kalungkan di lehermu
Beratnya membungkukkanmu
Turun merendah
Menopang kami
Semua kami
Menopang kami
Semua kami
Anakmu
Perteguhen, 31 Desember 2019
Perteguhen, 31 Desember 2019
Tidak ada komentar:
Posting Komentar