Rima adalah pengulangan bunyi yang ditimbulkan oleh kata, suku kata ataupun huruf dalam larik-larik puisi. Namun dengan Rima Tusuk Tikam Jejak (selanjutnya: Rima TTJ) lebih dimaksudkan pengulangan bunyi suku terakhir dari kata terdahulu oleh suku awal kata ikutannya, pada satu larik yang sama. Pengulangannya bisa secara sempurna, penuh maupun sebagian.
Demi mempertegas batasan Rima TTJ tersebut, berikut ini ragamnya yang paling mungkin beserta contoh.
1. Rima TTJ Penuh
Rima TTJ Penuh adalah pengulangan secara utuh suku terakhir kata terdahulu oleh suku awal kata ikutannya. Dengan lain perkataan, suku pertama kata ikutan, mengulangi secara penuh suku terakhir kata yang disusulinya.
Untuk sebuah contoh.
PANDAN WATAN RAJA
Membaca Pandan Mingar
Pandan dandanan nan abadi disungkur babi besi
Pandan tumbang
Pantai telanjang
Ombak
Menjilat
Mencaplok pantai
Menelannya sejengkal demi sejengkal
Sejak pasukan pengamanan mati masal
Sebelum ajal
Siapa peduli?
Babi makan dari situ
Taik pun di situ
Tidur di situ
Di atas itu
Dari Medan Jauh, 5 Februari 2022
Rima TTJ Penuh terdapat pada larik pertama dengan pengulangan: / dan-dan / nan-nan /di-di/.
2. Rima TTJ Tak Penuh
Bila pada Rima TTJ Penuh, suku terakhir yang diulang itu terjadi secara penuh atau utuh, maka pada Rima TTJ Tak Penuh pengulangan terjadi hanya untuk sebagian dari suku kata terakhir, bisa dua huruf bahkan satu huruf saja. Huruf yang mendapat pengulangan pun, bisa huruf terakhir, tengah atau huruf pertama dari suku akhir kata tersebut.
Sebagai contoh.
BERPERANG DENGAN DIRI
Jika kawan nekat kuat
Nantikan nakhoda kaliber berat
Baru berlaga dengan gelombang selautan ini
Kita pisah di sini sekarang!
Kata hatiku
Kepadaku
Aku
Berangkat
Kaki telanjang
Berenang dengan senang
Berperang dengan gelombang
Digelora rindu pada pantai
Impian semesta
Hiu
Menyergap
Menelanku lalu lari
Membawa pergi janinnya
Melampaui garang gelombang
Di pantai tiba
Hiu melahirkan bayinya
Imut-imut
Gang Olakisat, 12 Januari 2022
Rima TTJ Tak Penuh terdapat pada larik pertama dengan pengulangan bunyi: /n-n /, dan /k-k/. Pengulangan /n-n/ pada kata: kawan-nekat, dan /k-k/ pada kata /nekat-kuat/.
Berikut contoh lain lagi untuk Rima TTJ Tak Penuh tersebut.
TETAP ADA
Nama
Kita tetap ada
Dalam aliran air ketuban bunda
dan air mata
Doanya
Nama
Kita tetap ada
Berenang riang dalam darah sedarah
Sekalipun putus tali leherku
Tergigit ganas
Taringmu
Nama
Kita tetap ada
Dalam alir air ketuban bunda dan darah sedarah
Gang Olakisat, 14 Januari 2022
Rima ini terdapat pada bait pertama larik kedua
dengan pengulangan bunyi: / t-t / a-a /. Larik kedua: / a-a / a-a /. Larik ketiga: / b-b /.
3. Rima TTJ Campuran Penuh dan Tak Penuh
Pada rima jenis ini, pengulangan suku akhirnya bisa secara penuh, maupun sebagian.
Sebuah contoh.
ANDALAN KAMI
Kami tidak andalkan kantong tuan
Kendati tiga goni nasi sebulan
Niat tulus
Makanan nurani nasi serumah
Gang Olakisat, 14 Januari 2022
Kecuali larik pertama, semua larik susulannya mengandung Rima TTJ Campuran. Larik pertama, pengulangan bunyi a-a (Rima TTJ Tak Penuh) pada kata " Tidak andalkan". Bunyi kan-kan (Rima TTJ Penuh) pada kata "andalkan kantong". Bunyi t-t (Rima TTJ Tak Penuh) pada kata "kantong tuan", dan seterusnya.
4. Rima TTJ Terbuka
RTTJ Terbuka adalah pengulangan suku akhir terbuka, oleh suku pertama kata ikutan pada larik yang sama. Suku akhir terbuka karena suku tersebut berakhir dengan vokal, huruf hidup.
Contoh:
BABI DAN TUANNYA
Babi bisa saja jadi diam
Bila lagi kenyang
Taik
Tuannya?
Gang Olakisat, 12 Januari 2022
Baik larik pertama maupun kedua, setiap kata bersuku akhir terbuka diulangi oleh setiap suku awal kata ikutannya. Terlihat pada larik itu pengulangan bunyi: bi-bi / sa-sa/ ja-ja / di-di pada larik pertama. Pada larik kedua: la-la /.
5. Rima TTJ Tertutup
Kalau pada Rima TTJ Terbuka, suku akhir dari kata yang diikuti adalah suku terbuka, maka pada Rima TTJ Tertutup, suku akhir dari kata yang diikuti berupa suku tertutup; karena berhuruf akhir konsonan, huruf mati. Rima tersebut tampak pada contoh berikut ini.
BUKAN KANTONG
Ketimbang banggakan kantong
Pelanggeng gengsi
Congkak belaka
Mari
Setikar rata
Sama sedarah
Setali pusat pengikat kita
Bukan kantong
Gang Olakisat, 15 Januari 2022
Rima TTJ Tertutup terdapat pada larik pertama: bang-bang / kan-kan. Juga pada larik kedua: geng-geng.
6. Rima TTJ Campuran Terbuka dan tertutup
Dengan rima jenis ini, pengulangan suku akhir terbuka dan tertutup pada larik yang sama.
Akan hal itu, contoh berikut bisa memperlihatkannya.
JALAN LIMA TAHUNAN
Ketika kami memikul letih tambah batu
di atas bahu tak berpenopang
Menutupi ngangaan lubang-lubang
jalan laluan lima tahunanmu ke gubuk-gubuk reyot
Engkau
Lambaikan tangan
Tinggalkan kami memikul lapar
Tertindih batu sepanjang jalan rusak parah
Kami miskin di pinggir bibir negri ini
Ngeri-ngeri sedap makan batu berak batu
Menambal jalan laluan lima tahunan
Ketika kami
Memikul letih tambah lapar dan batu pelindas atasnya
Engkau memikul keringat gemohing sekampung
Mencecerkannya ke mana-mana
Sampai pulang tehege-hege memikul nama besarmu
Demi melindas batu-batu itu
Mengelokinya dengan ter hitam kilap
Biar mulus lumpuhkan kami
Mati terlindas
Nama
Gang Olakisat, 15 Januari 2022
Larik pertama berima ka-ka pada kata "ketika kami" merupakan pengulangan penuh suku akhir terbuka. Sedangkan pada larik kedua dengan rima l-l / t-t / b-b, semuanya merupakan pengulangan sebagian dari suku akhir tertutup.
7. Rima TTJ Sempurna
Disebut sempurna karena semua jenis dari Rima Tusuk Tikam Jejak termuat di sini. Rima TTJ Sempurna ini sebagai pemudah dalam pemilihan kata atau diksi. Sebab dengan rima ini kita lebih leluasa, lebih besar peluang perolehan kata yang tepat untuk mengungkapkan nilai yang hendak ditawarkan dalam puisi tertentu.
Sebuah contoh.
KITA TAK AKAN
Kita tak akan nikmati tidur dan damai malam
Selama masih hidup dalam angan
dan diam memendam
Kita tak akan nikmati taman melati indah
Selama masih sibukkan kalbu
dengan gelisah serakah
dan dendam menahun
Mati tak nyenyakkan jiwa lagi
Sayang
Gang Olakisat, 16 Januari 2022
Kiranya Rima Tusuk Tikam Jejak yang diperkenalkan ini dapat menggelisahkan para pihak untuk menyumbangkan masukan berupa kritik dan saran demi pengembangan lebih jauh.
Sumber Inspirasi: https://www.dosenpendidikan.co.id/rima.adalah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar