https://www.wallpaperflare.com/ |
Setiap sore
Ia panjati pohon lontar jauh di ladang
Mengambil tuak yang tertampung sepanjang siang
Lalu turun
Minum mabuk dengan para sahabat
Saban malam
Begitu
Suatu sore
Sebelum bermabuk-mabukan lagi
Ia kaget melihat si bungsu semaput kelaparan
Di atas tikar tengah rumah
Tungku
Tak berasap
Piring tertelungkup
Memasang pantat ke mukanya
Ini
Makanlah
Kata piring itu
Tuak seruas bambu
Bekal mabuk malam itu pun
Langsung ditukarkannya dengan dua rantang beras
Milik tetangga
Ia pun
Urung mabuk malam itu
dan malam-malam berikutnya
Setelah membaca
Perteguhen, 05 Oktober 2020
Ia panjati pohon lontar jauh di ladang
Mengambil tuak yang tertampung sepanjang siang
Lalu turun
Minum mabuk dengan para sahabat
Saban malam
Begitu
Suatu sore
Sebelum bermabuk-mabukan lagi
Ia kaget melihat si bungsu semaput kelaparan
Di atas tikar tengah rumah
Tungku
Tak berasap
Piring tertelungkup
Memasang pantat ke mukanya
Ini
Makanlah
Kata piring itu
Tuak seruas bambu
Bekal mabuk malam itu pun
Langsung ditukarkannya dengan dua rantang beras
Milik tetangga
Ia pun
Urung mabuk malam itu
dan malam-malam berikutnya
Setelah membaca
Perteguhen, 05 Oktober 2020
Tidak ada komentar:
Posting Komentar