Puisi Lodevika Endang Sulastri
Siang benderang
Sepasang tangan dengan ulet mengikatkan
Tali temali bendera plastik merah putih
Mengibar di tepian koridor sekolah
Menanda masih ada penghuni bergerak
Meski corona tak jua sepenuh hati pergi.
Tak gentar dengan sunyinya sekolah
Hanya angin siang berembus mengabarkan
Bahwa dinding-dinding sekolah berdiri
Dengan gagah menantikan kerumunannya
Anak anak remaja membawa tas punggung
Memasuki gerbangnya dengan ceria
Sambil berceloteh pun terdengar gelak tawa
Duh ... rindunya kami para guru melihatnya.
Namun, kini di sini ...
Kami sedang berdaring ria
Dengan segudang ilmu seperri biasa
Mengajar di kelas sunyi, siswa nun jauh
Entah sedang bagaimana mereka di rumah
Mungkin maknya berteriak menghalau
Dapur kesayangan yang kini penuh keramaian
Atau melotot garang melihat anandanya
Masih bergulingan belum juga beranjak
Dari pembaringan yang sudah kusut
Kerna ulah anaknya tidur semalaman
Tak jua tenang ...
Oh siang benderang, senyapkan hati
Ke mana nian para muridku kini ...
Mengapakah lama pandemi menghampiri
Seolah kerasan dengan suasana kami.
Kulihat bendera dan umbul telah tegak
Dipasang para guru muda seraya tertawa
Dan menanya entah pada siapa
"Akankah ada yang bahagia lihat kibaran
Merah putih meriah di seluruh penjuru
Sekolah kita yang senyap
Kepada siapa mereka mengibar
Ketika anak bangsa terkarantina.
Wahai ... putri Corona ...
Lekaslah pergi agar anak-anak kami
Kembali bercanda dan tergelak di sini
Sekolah kami tercinta menanti
Kanak-kanak kami belajar kembali
Dan merayakan hidup bersama lagi.
Impian kemerdekaan mendekat
dari ketakutan ... dan berjarak
Merdeka dari kengerian
Merdeka berjalan ke sekolah dan
Merdeka belajar ... merdeka ... merdeka ...!
Tersenyumlah untuk merdeka!
Palembang, 6 Agustus 2020: 15:26
People photo created by rawpixel.com - www.freepik.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar