Photo by Pexels.com |
(di beranda rumah berteman kopi setengah gelas)
hendak kauapakan lagi malam
yang telah larut ini, sayang?
aku sering diterbangkannya
tertatih-tatih,
lalu tertidur dipeluk dingin
panorama malam lebih sering
terlihat tenang untuk
rehat dan melepas penat
yang menggantung pikiran
sambil memandang bulan
yang belum genap setengah bentuknya
pada malam yang semakin pekat
tangkaplah semua kisah
yang berserakan bersama bintang
barangkali ada yang bisa kaubuat
balada atau syair pilu
mungkin juga cerita bahagia
dari dua sejoli
(di beranda rumah, kopinya tinggal ampas ketika sepotong bulan hampir memasuki dini hari)
"masuklah ke kamar dan tidurlah, sayang!"
aku mau menyusul bulan
masuk dalam peraduan
Lampung Timur, 19 Juli 2018
Puisi diambil dari Kumpulan Puisi Maret 2019#3
#Perempuan di Atas Bukit#Halaman 23
Tidak ada komentar:
Posting Komentar