Rabu, 29 Juli 2020

Dari Ladang Pintubesi ke Brankas Koperasi: Kumpulan Puisi






Kode: 0120039
Judul: Dari Ladang Pintubesi ke Brankas Koperasi: Kumpulan Puisi
Penulis: Kosmas Lawa Bagho, Yerem B. Warat
ISBN: 978-623-7421-20-7
Terbit: 21-Jul-20
Tebal: 84 (xiv+70) halaman
Ukuran: 14.5x21 cm
Harga: Rp40.000


Kata kunci: puisi, kumpulan puisi, tulisan guru, tulisan petani, karya petani, penyair petani, karya guru, Kosmas Lawa Bagho, Yerem B. Warat

Deskripsi:
Ini adalah buku kumpulan puisi karya dua orang sahabat. Kedua penulis ini memutuskan untuk menerbitkan karya mereka bersama tampaknya karena ingin mengenang masa lalu mereka sebagai teman kos. Meskipun sekarang bergelut dalam dunia dan tempat yang berbeda, mereka tetap ingin mempertahankan dan merayakan kebersamaan itu, kali ini, dalam untaian kata-kata, dalam sebuah buku yang sama.

Yerem B. Warat, seorang petani, bercerita mengenai kehidupannya dalam semua puisinya. Pernah ia posting di dinding Facebooknya bagaimana ia melahirkan puisi-puisinya. Sebagai petani, sedari pagi hingga sore hari di ladang, ia banyak merenung. Apa pun yang mampir ke ruang pikirannya menjadi bahan permenungan yang menggelisahkannya: kucing yang mati terlindas ban gerobak bakso, anjing yang menjilati taik, petani yang membakar sampah, burung yang membuat sarang, kenangan masa lalu, relasi, keluarga, kehidupannya sebagai petani, alam yang dekat dengan petani (matahari, bulan, langit), tetapi juga kegelisahan mengenai peristiwa-peristiwa di tanah kelahirannya dan situasi kehidupan politik dan bangsa. Setiap hari, hampir selalu pukul tiga dini hari, ia dibangunkan oleh psoriasis yang menderanya dua dasawarsa terakhir ini. Saat itulah ia menuangkan kegelisahannya sepanjang hari ke dalam bait-bait puisi. Tampak dalam puisi-puisinya, ia merangkai banyak peristiwa dengan bangunan pengetahuannya menjadi sebuah puisi yang nikmat, dengan sajian refleksi mendalam, ironi yang mencengangkan, kesadaran yang mencerahkan, pencerahan yang melegakan, tapi juga sindiran yang menusuk.

Kosmas Lawa Bagho, anak petani, pengurus koperasi (Credit Union) dan sekaligus seorang dosen, mengaku sudah lama menulis puisi tetapi sempat terjeda oleh kesibukannya menggeluti angka-angka. Tulisannya juga menampilkan hasil pergumulannya dengan peristiwa-peristiwa yang digelutinya: terkait Credit Union, kehidupan iman, pelajaran kehidupan, keprihatinan terhadap situasi politik dan kehidupan berbangsa, ketidakadilan, pandemi corona. Dari puisi-puisinya kita bisa melihat kejelian penulis untuk belajar dari hal yang sederhana, kesadaran diri, keprihatinan tetapi juga apresiasi terhadap semangat kehidupan, ironi kehidupan.

Daftar Puisi:
Puisi-Puisi Yerem B. Warat
Abang Tukang Bakso
Aku Tergilas
Anjing Emas
Ayah
Api
Batu Berpucuk Rembulan
Buah Tanaman
Bumi
Cinta Budi
Istana Kates
Kerendahan Hati
Kaki Langit
Emas Senja 
Kuli Pelabuhan
Langit Tertusuk Duri
Mencuci Mulut
Mata Hari
Mengejar Mentari
Pajero
Pandai Besi
Patung Kita
Pusai
Pintubesi Simalem
Rekaman Persaudaraan
Pintu Rumah
Menulis di Ladang
Senyum Tenga
Uang Parang
Sunset di Baobolak
Sebulir Padi Buat Gereda

Puisi-Puisi Kosmas Lawa Bagho
Credit Union
Jurang
Kantor
Tangguh
Adven
Alas Kaki
Avila
Belajar Pada Kucing Kecil
Demokrasi
Bingung
Bocah
Hujan Pagi 
Hujan Senja Hari
Kemerdekaan
Kenangan
Kisah Gadis Pejuang
Mungkin Aku Keliru
Lelucon
Medali
Mgr Longinus
Jeritan Hati
Mimpi
Narkoba Masuk Flores
Remisi Korupsi
Kelambu
Sahabat
Kerudung Putih
Sail Komodo
Semua pada Korupsi
Tahun Baru
Tetap Melangkah
Politik
Tuhan Telaga Cinta Manusia
Wasiat Kehidupan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar