Puisi Akrostik Evy Christh
Evy Christh, terlahir sebagai anak sulung dan ibu dari dua anak. Selama hampir dua puluh dua tahun, sampai dengan saat ini, mengabdikan dan mengembangkan diri di suatu SMA di Tangerang Selatan. Menjadi pendidik awalnya bukanlah pilihan hidupnya. Ia memaknai hidup dengan terus belajar mencintai dan menekuni profesi yang akhirnya menjadi pilihan hidupnya, pendidik. Sebagai pendidik, menulis soal dan materi pelajaran untuk anak didik adalah hal yang sangat biasa baginya. Namun, menulis berbagai produk menulis kreatif bukanlah hal yang mudah untuk dijalani. Ia merasa dalam proses belajar menuliskan ide-ide dalam bentuk puisi maupun cerita pendek sederhana, di luar ilmu yang biasa ia berikan kepada peserta didiknya (matematika). Dengan menulis, ia berharap dapat menjelaskan ide-ide yang kerap bermain di imajinasinya.”
Puisi ini diambil dari buku Puisi Akrostik #1: Kumpulan Puisi Akrostik Komunitas Guru Menulis halaman 37-38
Photo by Jc Laurio from Pexels |
Ini Rindu
Inikah rasa itu ...?
Nelangsa gelisah
Impikan seraut wajah
Rasa itu menggelayut manja
Ingin segera tersudahi
Nestapa tanpamu
Di ujung penantian
Ulurkan tanganmu
Cinta
Curahan hati terpendam
Ingin tautkan rasa
Namamu membias manis
Tebarkan keteduhan
Ada deru rindu di relung hati
Kepasrahan
Kala permenungan dimulai
Endapkan gejolak ego
Pada-Mu aku berserah
Akui keterbatasanku
Segenap jiwa lebur dalam balutan doa
Rasa tak berdaya, tak berpunya
Aku bersimpuh di hadapan-Mu
Hatiku terbuka menyambut uluran kasih-Mu
Aku yakin rencana-Mu
Nyanyi sendu kan beralih ungkapan syukur
Evy Christh, terlahir sebagai anak sulung dan ibu dari dua anak. Selama hampir dua puluh dua tahun, sampai dengan saat ini, mengabdikan dan mengembangkan diri di suatu SMA di Tangerang Selatan. Menjadi pendidik awalnya bukanlah pilihan hidupnya. Ia memaknai hidup dengan terus belajar mencintai dan menekuni profesi yang akhirnya menjadi pilihan hidupnya, pendidik. Sebagai pendidik, menulis soal dan materi pelajaran untuk anak didik adalah hal yang sangat biasa baginya. Namun, menulis berbagai produk menulis kreatif bukanlah hal yang mudah untuk dijalani. Ia merasa dalam proses belajar menuliskan ide-ide dalam bentuk puisi maupun cerita pendek sederhana, di luar ilmu yang biasa ia berikan kepada peserta didiknya (matematika). Dengan menulis, ia berharap dapat menjelaskan ide-ide yang kerap bermain di imajinasinya.”
Puisi ini diambil dari buku Puisi Akrostik #1: Kumpulan Puisi Akrostik Komunitas Guru Menulis halaman 37-38
Tidak ada komentar:
Posting Komentar