Puisi Akrostik Erma
Menjadikan kita manusia sejaty
Kamukah orang yang beruntung
Erma lahir di Padang Panjang, Sumatera Barat pada 20 Maret 1959, ia adalah alumni dari SMAN1 Padang Panjang, Sumatera Barat dan lulusan Pendidikan Sejarah Fakultas Ilmu Pengetahuan Sosial IKIPPadang, Sumatera Barat. Kini ia aktif mengajar di SMAN13 Padang dan membimbing siswa di berbagai lomba Seni Budaya.
Puisi ini diambil dari buku Puisi Akrostik #1: Kumpulan Puisi Akrostik Komunitas Guru Menulis halaman 29-30
Photo by Min An from Pexels |
Erma
Entahlah jiwaku gundah
Rupanya aku lebai
Mengharap rida-Mu
Aku mohon ampunan-Mu
Cinta
Cerita indah namun tiada abadi
Indah sekali di saat-saat hati bersatu
Namun bubar kalau tidak sabar
Tidak bertahan di terpa badai
Abadi setelah bisa melintas badai
Hati yang galau
Melalang buana sesudah subuh
Melenturkan otot jogging olah raga
Supaya badan segar bugar sehat
Jangan olahraga setengah hati
Menjadikan kita manusia sejaty
Sehat lahir batin hidup bersahaja
Sifat dan sikap yang penyantun
Dan saling menumbuhkan sayang
Kamukah orang yang beruntung
Apakah kamu sudah puas saja
Berusaha mencari asal muasal
Sesuatu tentunya ada muaranyaa
Yang pasti kamu tidaklah silau
Erma lahir di Padang Panjang, Sumatera Barat pada 20 Maret 1959, ia adalah alumni dari SMAN1 Padang Panjang, Sumatera Barat dan lulusan Pendidikan Sejarah Fakultas Ilmu Pengetahuan Sosial IKIPPadang, Sumatera Barat. Kini ia aktif mengajar di SMAN13 Padang dan membimbing siswa di berbagai lomba Seni Budaya.
Puisi ini diambil dari buku Puisi Akrostik #1: Kumpulan Puisi Akrostik Komunitas Guru Menulis halaman 29-30
Tidak ada komentar:
Posting Komentar