Patriah. Lahir di Tangerang pada 18 Maret 1972, anak ke-6 dari enam bersaudara. Pernah mengenyam pendidikan S2 di Universitas PGRI Adi Buana (UNIPA) Surabaya. Saat ini masih aktif sebagai pendidik di SMAN 2 Cikarang Utara dan mengajar bidang studi Bahasa Indonesia. Mengawali rasa suka membaca puisi akhirnya mencoba belajar menulis puisi. Karena puisi merupakan salah satu alat untuk menuangkan perasaan atau emosi diri. Menulis puisi sebagai ungkapan rasa yang tak biasa diungkap dalam hati dan puisi jugalah yang mampu menampung segala jenis rasa, baik duka, bahagia, rindu, juga benci. Puisi Cinquain sempat menggugah perasaan hingga akhirnya mencoba untuk menulisnya. Mengawali segala yang baik, semoga selalu menjadi baik!
Karya Bersama Komunitas Guru Menulis
Terpaan: Kumpulan Puisi #32
Judul cinquain:
Kavaleri
Muslihat
Kasih
Dilema
Gadis
Bahagia
Melati
Mata
Asa 31
Lembayung
Judul: Kutemukan Bayangmu dalam Secangkir Kopi: Kumpulan Puisi Oktober 2018 #7
Senja Berduka
Ujianmu dan Mereka Tak Sama
Belajar Milik Kita
Perjalanan
Langkah Tak Berujung
Asa Ini Padamu
Kau Jaga Hatiku
Kautak Perlu Tahu
Akhirnya Kau Pergi
Kembali Kunci Hati
Jembatan Cinta: Kumpulan Puisi Oktober 2018 #1
Angan Tinggalkan Kenangan
Jangan Tanya Mengapa
Kuputar Arah Tujuan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar