Lina Herlina, S.Pd. Lahir di Garut pada tanggal 12 April 1974. Masa SD SMP dan SMA dilaluinya di Kota Garut. Setelah lulus dari SMAN 1 Garut, penulis diterima di kampus IKIP Bandung (Sekarang UPI) Jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan (PPB) dan lulus S1 Tahun 1998. Sejak tahun 2018 sampai sekarang penulis sedang melanjutkan pendidikan di jenjang S2 Program Studi Bimbingan dan Konseling.
Berdinas sebagai PNS Guru Bimbingan dan Konseling di SMPN 1 Cilengkrang, Kabupaten Bandung dari tahun 2005 sampai tahun 2017 lalu mutasi ke SMPN 3 Cileunyi sejak Januari 2018 sampai sekarang. Saat ini penulis tinggal di Bandung. Untuk bisa menyambung silaturahmi dan komunikasi, penulis bisa dihubungi melalui akun Facebook Lina Herlina atau alamat surel: herlina.lina544@gmail.com dan linaashari1204@gmail.com
JEJAK JEJAK KEPENULISAN
Menulis adalah hobiku sejak kecil. Aku mencatat pelajaran begitu rapi di buku tulisku sejak SD. Tulisan tanganku bagus jadi aku selalu bersemangat menyalin dan mencatat pelajaran. Masa SMP hobiku menulis kusalurkan dengan menulis diari. Aku suka mencatat kejadian-kejadian berkesan yang kualami baik itu kesedihan atau kegembiraan. Aku juga menyalurkan hobiku menulis waktu itu dengan menjadi sahabat pena, komunikasi dari jauh dengan surat menyurat melalui kenalan-kenalan baruku yang kutemukan di majalah Bobo. Bahkan di masa SMP ini aku pun mulai senang menulis surat cinta. Hihihi … jadi malu ah.
Beranjak ke masa SMA aku masih menulis di diari dan tema tulisan bertambah dengan koleksi puisi-puisi cinta ala masa remaja yang berbunga-bunga. Dari kisah di diariku aku mulai berani menulis cerpen cinta. Aku masih ingat dulu cerpen-cerpenku lebih banyak bercerita tentang kesedihan-kesedihan. Kalau diibaratkan sekarang sih seperti kisah-kisah drama Korea begitu, hehehe … sungguh perasaanku selalu langsung sedih lagi sedih lagi kalau membaca cerpenku sendiri. Aku selalu lebih mudah menuliskan kisah sedih karena bagiku itu sangat mengundang imajinasi untuk kutuangkan dalam kata-kata.
Di masa SMA ini aku pun sering membeli majalah kumpulan cerpen Anita Cemerlang dan Aneka Ria. Aku suka sekali membaca cerpen dan aku mengintip bagaimana cara mengirim naskah puisi ke majalah itu yang katanya bisa mendapat honor kalau cerpennya dimuat. Aku pun mencoba melibatkan diri dengan redaksi kepenulisan. Namun, nihil, semua naskahku tak pernah ada yang dimuat bahkan jika dikembalikan begitu dilihat ternyata sudah banyak bahasa sanskerta alias coretan-coretan koreksi di sana sini. Rupanya karena aku tidak mengerti cara memperbaiki tulisanku aku pun putus asa dan kembali hanya menjadi pembaca saja dan melupakan minatku untuk jadi penulis.
Lanjut ke masa kuliah, aku masih konsisten meneruskan minatku menulis. Catatan perkuliahanku bagus. Skripsiku juga sangat memuaskan. Jika dilihat lagi sekarang aku pun heran kok aku bisa menulis skripsi dengan tatanan bahasa yang begitu rapi dan dapat dimengerti. Entah seperti apa daya nalarku dalam menuangkan kosa kata saat itu jika dibandingkan dengan saat ini. Aku cuma merasa bangga pada diri sendiri. Tak apalah aku dibilang lebay dengan memuji diri sendiri. Tapi memang jujur baru kusadari sekarang bahwa proses perkenalanku dengan dunia kepenulisan memang sangat jauh sekali bibit perjalanannya.
Aku masih ingat dulu, masa antara selesai kuliah dan menanti masa-masa mendapatkan pekerjaan serta menunggu jodoh, aku menulis banyak puisi dan membukukannya ala diri sendiri. Entah mengapa rasanya ingin sekali punya buku tetapi tidak mengerti caranya. Sungguh aku kurang bergaul dan tak membayangkan bahwa itu adalah bibit-bibit kesukaanku yang bisa membuatku bahagia. Herannya buku kumpulan puisiku itu masih tersimpan hingga kini saking aku merasa berharga dan merasa bahwa itu adalah karya orisinil milikku.
Petualanganku bergabung dengan Komunitas Guru Menulis ini pun bukan tanpa cerita. Kisah berawal ketika salah satu temanku menawarkan aku ikut gabung di Komunitas Guru Menulis ini sekitar tahun 2016. Aku sangat senang akhirnya ketika buku antologi pertamaku terbit tahun 2017. Sejak itu aku seperti keranjingan menulis bergabung banyak penulis lain. Beberapa tulisanku tembus lolos seleksi untuk bergabung dalam sebuah antologi. O ya … sebelum menulis antologi, tulisan ilmiahku tentang bidang bimbingan dan konseling pun pernah beberapa kali di terima dan dimuat redaksi surat kabar di kotaku yaitu Pikiran Rakyat.
Sepertinya aku menikmati sensasi menulis ini. Aku terus melacak event-event kepenulisan baik online maupun offline. Jika aku memiliki pengalaman lucu di masa kecilku tentang hobi menulisku, maka pengalaman bergabung dengan Komunitas Guru Menulis pun semoga akan menjadi catatan sejarah jika suatu saat aku bisa membuat tulisan inspiratif yang memberi kemanfaatan bagi dunia keguruan dan pendidikan atau bagi khalayak umum. Bedanya kini aku tidak menuliskan kesedihan-kesedihan. Aku hanya ingin berbagai semangat dan kebahagiaan. Aku hanya ingin menularkan hal-hal positif. Terima kasih Guru Menulis yang telah menggugah semangatku dengan kehadiran piagam-piagam kepenulisanku.
Kini selain dengan Komunitas Guru Menulis aku pun ikut tergabung dalam antologi bersama komunitas lain yaitu Media Guru Indonesia dan baru berhasil menerbitkan satu buku tunggal. Semoga suatu saat aku pun dapat menerbitkan buku tunggal bersama Komunitas Guru Menulis.
Karya Bersama Komunitas Guru Menulis
Karya Tunggal
Karya Antologi Bersama
Ketika Bumi Meminta Sunyi
Judul tulisan: Covid-19, Hikmah Positif di Tengah Keprihatinan
1. Februari 2017,
Judul Buku Antologi: Meneroka Sempena #1, Cura Minimorum, Kumpulan Artikel Pendidikan Komunitas Guru Menulis
Judul Buku Antologi: Meneroka Sempena #1, Cura Minimorum, Kumpulan Artikel Pendidikan Komunitas Guru Menulis
Penerbit : Lingkarantarnusa Yogyakarta
Cura Minimorum: Meneroka Sempena #1 Kumpulan Artikel Pendidikan Komunitas Guru Menulis
Judul Artikel: "Menumbuhkan Budi Pekerti melalui Kerjasama Orang Tua dan Guru"
Cura Minimorum: Meneroka Sempena #1 Kumpulan Artikel Pendidikan Komunitas Guru Menulis
Judul Artikel: "Menumbuhkan Budi Pekerti melalui Kerjasama Orang Tua dan Guru"
2. Juni 2017
Judul Buku Seberapa Capek Jadi Orang Tua dan Cerita Lainnya
Penerbit : Lingkarantarnusa Yogyakarta
Judul Artikel : "Ingin Seperti Ibu"
3 Alinea Cinta
Judul Artikel: "Lukisan Kisah"
Judul Artikel: "Lukisan Kisah"
4. Agustus 2018
Judul Buku 3 Alinea Ibu Kisah Pengalaman
Penerbit : Lingkarantarnusa Yogyakarta
3 Alinea Ibu
Judul Artikel : Mutiara Hidupku
5. Juli 2019
Judul Buku Hujan dan Sepotong Kenangan: Kumpulan Puisi Juli 2019
Penerbit : Yedija Nusantara Sleman
Hujan dan Sepotong Kenangan: Kumpulan Puisi Juli 2019
Judul Puisi:
Hujan Menyimpan Cerita
Hati yang Hilang dan Pergi
Menerjemahkan Hujan
Mengabadikanmu
Hujan Selalu Kutunggu
Ketika Hujan Memberi
Senandung Sendu Sang Hujan
Bercerita Kepada Hujan
Biarkan Bersinar
Gerimis
Hujan dan Air Mata
Hujan dan Sepotong Kenangan
Catatan Tentang Kemarin
Jejak
Sang Rindu
6. Oktober 2019
Judul Buku 3 Alinea Ayah Kisah dan Pengalaman
Penerbit : Yedija Nusantara Sleman
3 Alinea Ayah: Kisah Pengalaman
Judul artikel: "Tentang Rindu yang Tak Bertepi"
Hati yang Hilang dan Pergi
Menerjemahkan Hujan
Mengabadikanmu
Hujan Selalu Kutunggu
Ketika Hujan Memberi
Senandung Sendu Sang Hujan
Bercerita Kepada Hujan
Biarkan Bersinar
Gerimis
Hujan dan Air Mata
Hujan dan Sepotong Kenangan
Catatan Tentang Kemarin
Jejak
Sang Rindu
6. Oktober 2019
Judul Buku 3 Alinea Ayah Kisah dan Pengalaman
Penerbit : Yedija Nusantara Sleman
3 Alinea Ayah: Kisah Pengalaman
Judul artikel: "Tentang Rindu yang Tak Bertepi"
Buku-buku lainnya
1. Mei 2017
Judul Buku Aurora Di Saat Cahaya Inspirasi Tak Berbatas: Kumpulan Kisah Inspiratif, Ide dan Gagasan Guru Bimbingan dan Konseling
Penerbit : El Markazi Bengkulu
Judul Artikel: "Pilih Cara Curhat yang OK Yuk"
2. Agustus 2019
Judul Buku Lebih Bersinar dengan Senyuman (101 Motivasi Ala Guru BK)
Penerbit : Mediaguru Digital Indonesia Jakarta
3. Januari 2020
Judul Buku Internet Pendidikan
Penerbit Pustaka Media Guru Surabaya
Judul Artikel: "Inovasi Layanan BK melalui Facebook"
Judul Buku Internet Pendidikan
Penerbit Pustaka Media Guru Surabaya
Judul Artikel: "Inovasi Layanan BK melalui Facebook"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar