Jumat, 01 Maret 2019

Proyek Penulisan dan Penerbitan Pantun Berkelanjutan




Proyek ini sudah menghasilkan buku kumpulan pantun sebagai berikut:
  1. PantunPendidikan Kumpulan Pantun Komunitas Guru Menulis Buku 1
  2. Guru BerpantunKumpulan Pantun Komunitas Guru Menulis #2
  3. Pantun Nusantara Kumpulan Pantun KomunitasGuru Menulis #3
Proyek Berkelanjutan
Para penulis diminta untuk mengirimkan pantunnya sesuai dengan jenis dan tema pantun.
Jenis dan jumlah pantun yang dapat dikirim dapat dilihat dalam gambar di bawah ini.
Selain pantun, penulis juga diundang untuk mengirimkan artikel tentang pantung. Artikel bisa berupa teori tentang pantun, atau tentang pengalaman nyata di dalam berpantun di kelas, misalnya.
Naskah bisa dikirimkan ke komunitas.guru.menulis@gmail.com
Catatan penting: tulisan hasil copy paste tidak akan diterbitkan.

Syarat dan Biaya:
Sanggup membiayai penerbitan ini secara bersama-sama. Biaya dihitung bersadarkan jumlah pantun 
yang dikirim dan dibayarkan sesudah konfirmasi penerimaan naskah. Besarnya sebagai berikut:

Jumlah PANTUN

Jumlah Halaman
maksimal

Biaya Penerbitan

Jumlah Contoh Terbit

1-30

6

Rp125.000

2 eks buku

31-60

11

Rp165.000

3 eks buku

61-90

16

Rp235.000

4 eks buku

91-120

21

Rp305.000

5 eks buku

121-150

26

Rp385.000

6 eks buku

151-180

31

Rp455.000

7 eks buku

181-210

36

Rp530.000

8 eks buku

211-240

41

Rp605.000

9 eks buku

241-300

51

Rp755.000

10 eks buku

301-419

72

Rp955.000

10 eks buku

420-650

112

Rp1.355.000

15 eks buku


Biaya di atas masih ditambah dengan ongkos kirim.



Jenis Pantun Menurut Bentuk
[1] Karmina
Karmina adalah pantun kilat atau pantun dua seuntai, terdiri dari 2 baris dengan rima a-a. Baris pertama merupakan sampiran, baris kedua merupakan isi. Karmina digunakan untuk sindiran atau ungkapan langsung.
Mohon diperhatikan bahwa sebenarnya Karmina terdiri dari 4 baris pendek, masing-masing baris terdiri dari 4-5 suku kata, yang kemudian diucapkan seolah-olah satu baris.

Contoh:
Pisang kepok
pisang berbiji,
Anak mondok,
diambil istri
Lalu dijadikan:
Pisang kepok, pisang berbiji
Anak mondok, diambil istri
Naskah bisa dikirimkan ke komunitas.guru.menulis@gmail.com
Pantun
Pantun lazim terdiri dari 4 baris, masing-masing baris terdiri dari 8-12 suku kata. Dua baris pertama adalah sampiran, dua baris terakhir adalah isi atau pesan. Pantun memiliki rima ab-ab.

Menurut isinya pantun dibedakan menjadi:

[2] Pantun Adat

Contoh:
Lebat daun bunga tanjung
Berbau harum bunga cempaka
Adat dijaga pusaka dijunjung
Baru terpelihara adat pusaka
[3] Pantun Agama
Contoh:
Bunga kenanga di atas kubur
Pucuk sari pandan Jawa
Apa guna sombong dan takabur
Rusak hati badan binasa
[4] Pantun Budi
Contoh:
Kalau keladi sudah ditanam
Jangan lagi meminta balas
Kalau budi sudah ditanam
Jangan lagi meminta balas
[5] Pantun Jenaka
Contoh:
Sakit kaki ditikam jeruju
Jeruju ada di dalam paya
Sakit hati memandang susu
Susu ada dalam kebaya
[6] Pantun Kepahlawanan
Contoh:
Redup bintang haripun subuh
Subuh tiba bintang tak nampak
Hidup pantang mencari musuh
Musuh tiba pantang ditolak
[7] Pantun Kias
Contoh:
Berburu ke padang datar
Dapatkan rusa belang kaki
Berguru kepalang ajar
Bagaikan bunga kembang tak jadi
[8] Pantun Nasihat
Contoh:
Jalan-jalan ke Kota Blitar
jangan lupa beli sukun
Jika kamu ingin pintar
belajarlah dengan tekun
[9] Pantun Percintaan
Contoh:
Ikan sepat dimasak berlada
Kutunggu digulai anak seberang
Jika tak dapat pada masa muda
Kutunggu sampai beranak seorang
[10] Pantun Peribahasa
Contoh:
Berakit-rakit ke hulu
Berenang-renang ke tepian
Bersakit-sakit dahulu
Bersenang-senang kemudian
[11] Pantun Perpisahan
Contoh:
Kalau ada sumur di ladang
Bolehlah kita menumpang mandi
Kalau ada umurku panjang
Bolehlah kita bertemu lagi
[12] Pantun Teka-Teki
Contoh:
Kalau tuan bawa keladi
Bawakan juga si pucuk rebung
Kalau tuan bijak bestari
Binatang apa tanduk di hidung?
Catatan: semua contoh di atas diambil dawi Wikipedia
Naskah bisa dikirimkan ke komunitas.guru.menulis@gmail.com
Talibun
[13] Talibun 6 baris
Adalah pantun dengan 6 baris dengan 3 baris pertama berisi sampiran, 3 baris terakhir berisi isi. Rima abc-abc.
Naskah bisa dikirimkan ke komunitas.guru.menulis@gmail.com
[14] Talibun 8 baris
Adalah pantun dengan 8 baris, 4 baris pertama sampiran, 4 baris kedua merupakan isi. Rima abcd-abcd.
Naskah bisa dikirimkan ke komunitas.guru.menulis@gmail.com
[15] Talibun 10 baris
Terdiri dari 10 baris. 5 baris pertama sampiran, 5 baris terakhir isi. Rima abcde-abced.
Talibun biasa digunakan untuk
  1. Mengisahkan kebesaran/kehebatan sesuatu tempat dll
  2. Mengisahkan keajaiban sesuatu benda/peristiwa
  3. Mengisahkan kehebatan seseorang
  4. Mengisahkan kecantikan seseorang
  5. Mengisahkan kelakuan dan sikap manusia
  6. mengisahkan perlakuan di masa lalu
  7. mengisahkan seperti peperangan pada masa lalu
Contoh talibun 6 baris: 

Jalan-jalan ke kota Malang
Jangan lupa membeli batu
Batu kecubung bukan kalimaya
tuntutlah ilmu dengan riang
Agar menjadi orang berilmu
Yang tak takut menghadapi bahaya

sumber: (http://www.kelasindonesia.com/2015/04/pengertian-ciri-ciri-dan-contoh-pantun-talibun.html)

Contoh talibun 8 baris 

Kayu belah dierat dengan paksa
Kayu dierat dengan kain batu bata
Bata dibakar di atas bara
Bara menyinar membuat dahaga
Wahai kalian yang berbeda-beda agama
Hindarilah konflik bersenjata 
Persatuan dijaga,  toleransi dipelihara
Agar hidup damai dan tenteram terjaga

sumber: (http://www.kelasindonesia.com/2015/04/pengertian-ciri-ciri-dan-contoh-pantun-talibun.html)

Contoh talibun 10 baris:

Hujan di bulan tak itu hanya bualan
Bulan memerah tak bisa menjadi acuan
Hujan di bumi tak kunjung datang
Taburkan api dengan garam
Agar menimbulkan awan yang keputihan
Abang datang membawa kebahagian
Untuk Adik yang sedang tak karuan
Tolong jangan berbobohong sayang
Sudah cukup Adik menahan suram
Bawalah Adik ke luar dari kepedihan

sumber: http://www.kelasindonesia.com/2015/04/kumpulan-contoh-pantun-talibun-lengkap.html

[16] Penulisan artikel tentang pantun

Ibu Bapak juga boleh mengirimkan artikel tentang pantun. Artikel bisa berupa 
(1) teori tentang pantun, sejarah pantun, atau 
(2) best practice di dalam menggunakan pantun di dalam pembelajaran
(3) feature tentang praktik berpantun sebagai budaya masyarakat

Panjang artikel maksimal 1000 kata.

Tidak boleh copy paste. Bahasa harus orisinil. Artikel akan diseleksi kelayakannya dan dipilih yang terbaik untuk diterbitkan bersama.

Naskah bisa dikirimkan ke komunitas.guru.menulis@gmail.com

Biodata Penulis
Bersamaan dengan pengiriman naskah, peserta wajib menyertakan BIODATA PENULIS pendek (maksimal 50 kata) dalam file terpisah dengan dinamai Nama Lengkap Beserta Gelar. Jangan memamerkan diri dalam biodata ini tetapi cukup cantumkan informasi paling penting. Kali ini kami akan ketat membatasi panjang biodatanya. Kalau sudah punya banyak sekali pengalaman mengajar? Pilih yang paling ingin ditonjolkan dan ditambah keterangan, misalnya, "pernah mengajar di 25 sekolah lain". Kalau sudah menerbitkan ratusan buku? Sebut saja yang paling membanggakan dan ditambah, misalnya, "ratusan buku lain".

Foto Diri
Sertakan foto diri yang menarik dalam file terpisah dalam format JPG (tidak boleh ditempel di Word karena akan merepotkan kerja kami), dinamai Nama Lengkap Beserta Gelar.

Siapa yang boleh ikut proyek ini?
Siapa saja asal sepakat dengan ketentuan yang ada (silakan baca selengkapnya semua postingan ini).

Data Penulis:
Mengisi dan Mengirimkan kembali DATA PENULIS dalam format Excel (file akan dikirimkan setelah Anda mengirimkan naskah).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar