Geradus Kuma, S.Pd,Gr

Geradus Kuma, S.Pd,Gr. Lahir di Leuwayan, Lembata, NTT. Menyelesaikan Pendidikan Sarjana pada Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) St. Paulus, Ruteng, Flores pada tahun 2011. Pada tahun 2014 menyelesaikan pendidikan profesi guru (PPG) di Universitas Negeri Malang. Sekarang mengabdi sebagai Guru Garis Depan (GGD) di SMPN 3 Wulanggitang, Flores Timur, NTT. 

Karya Bersama Komunitas Guru Menulis

Mengantepi Rasa Rambang: Kumpulan Kisah di Tengah Pandemi
Judul tulisan: "Pembelajaran Jarak Jauh di Tengah Pandemic Covid-19: Kisah dari SMP Negeri Wulanggitang"

Muh. Nurqamarullah

Muh. Nurqamarullah, lahir di Ujung Pandang pada tanggal 03 Juli 1994. Penulis saat ini aktif sebagai pendidik dan mengampu mata pelajaran Fisika di satuan pendidikan UPT SMA Negeri 14 Sinjai. Selain itu, penulis juga saat ini tengah dalam proses penyelesaian kuliah jenjang strata dua (S-2) di Universitas Negeri Makassar. Selain memiliki kegemaran dalam dunia olahraga, penulis juga gemar membaca dan - tentu saja - menulis.

Penulis telah menghasilkan berbagai karya, baik berupa karya ilmiah (skripsi) maupun nonilmiah (buku). Karya ilmiah penulis adalah sebuah skripsi yang berjudul Hubungan Kecerdasan Logis-matematis dengan Kemampuan Pemecahan Masalah Fisika Kelas XI SMA Negeri 5 Parepare. Adapun karya non-ilmiah penulis diantaranya: Hidup (Bu)Kan Pilihan (buku/karya Solo, diterbitkan oleh Gupedia), Antologi Puisi Arti Bahagia (buku/karya bersama, diterbitkan oleh Jejak Publisher), Antologi Puisi Empati (buku/karya bersama, diterbitkan oleh Jejak Publisher), dan terakhir Antologi Puisi Rindu (buku/karya bersama, diterbitkan oleh RFM Pramedia).

Karya Bersama Komunitas Guru Menulis

Mengantepi Rasa Rambang: Kumpulan Kisah di Tengah Pandemi
Judul tulisan: "Sepenggal Kisah di Tengah Pandemi
"

Fransiska Jone Mare

Nama saya Fransiska Jone Mare. Saya berasal dari Larantuka, Kabupaten Flores Timur. Saya lahir pada tanggal 30 Juli 1987 dan dianugerahi oleh Tuhan kesempurnaan tubuh dan jiwa. Saya menyukai hal-hal sederhana tetapi yang terlihat indah, tepatnya hal-hal klasik. Keheningan dan kesunyian adalah tempat kembalinya diri saya ketika beban hidup terasa berat. Saya sangat tidak menyukai hal-hal yang bertele-tele, tidak menyukai berargumentasi, dan selalu menyukai action atau bertindak dibanding kata-kata. Saya alergi terhadap penindasan, kebohongan, dan kepura-puraan. Hobi saya adalah menulis, membaca, dan berolahraga. Hal yang sedang saya usahakan untuk diubah dalam diri saya adalah rasa kurang percaya diri. 

Karya Bersama Komunitas Guru Menulis

Mengantepi Rasa Rambang: Kumpulan Kisah di Tengah Pandemi
Judul tulisan: "Merintis Sanggar Budaya “Saso Lure Todo Bawa“ di Tengah Wabah Covid-19"

Rina Sipa

Rina Sipa lahir di Jakarta 43 tahun lalu. Menyelesaikan pendidikan S1 Jurusan Sastra Inggris di Fakultas Sastra Universitas Kristen Indonesia dan S2 jurusan Pendidikan Anak Usia Dini di Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pelita Harapan, dan lulus tahun 2011. Cerpennya Penolong Rahasia” menjadi juara pertama pada Lomba Cerpen Guru yang diselenggarakan oleh Majalah Bobo tahun 2012. Rina juga mempunyai dua kumpulan cerpen, Celoteh Perempuan diterbitkan oleh Gramedia dan Impian Perempuan diterbitkan oleh Women Script Community. Rina sekarang mengajar kelas 4 SD di Sekolah Dian Harapan, Lippo Karawaci.

Karya Bersama Komunitas Guru Menulis

Mengantepi Rasa Rambang: Kumpulan Kisah di Tengah Pandemi
Judul tulisan: "Menghadapi Raksasa: Dari Laptop Turun ke Dapur"

R.N.D. Krisnawati

Rita Nugroho Dwi Krisnawati, S.S. Lahir di Gunungkidul, 18 November 1968. Tinggal di Blantikan, Gadingsari Sanden Bantul. Pendidikannya dimulai di SD Piyaman II, SMPN 1 Wonosari, SMAN 1 Wonosari, Fakultas Sastra Jururusan Sastra Indonesia UGM, Akta IV Universitas Terbuka. Tahun 2002-2005 mengajar di SDN Proketen, Bantul; 2005-2009 mengajar di SD Kanisius Tirtosari Bantul; 2009-2010 mengajar di SD Kanisius Bantul; dan tahun 2010-2013 mengabdi di SD Kanisius Kembaran Bantul; dan mulai 2013 sampai sekarang mengajar di SD Kanisius Kanutan.

Terlibat dalam penulisan buku Cinta Sang Guru: Kisah-Kisah Inspiratif Kaum Guru (Kanisius, 2014), Kapur & Papan: Kumpulan Kisah Pengalaman Guru yang Jujur dan Menggugah (Lingkarantarnusa, 2014), Kapur Papan Kisah Guru-Guru Pembelajar 1 (Lingkarantarnusa, 2015), Kapur & Papan Kisah Menjadi Guru 1 (Lingkarantarnusa, 2015), antologi puisi berbahasa Jawa Tilik Wewisik (Dinas Kebudayaan Daerah Istimewa Yogyakarta, 2019), antologi sastra Jawa Lumawan Corona (Dinas Kebudayaan Kabupaten Bantul, 2020). Jadi anggota tim redaksi buku Terpanggil Mengemban  Berkat: Sejarah Gereja Hati  Kudus Tuhan Yesus Ganjuran (2014). Novel pertamanya dalam bahasa Jawa berjudul Sekar Ratri (Yedija Nusantara, 2020).

Karya Bersama Komunitas Guru Menulis

KARYA TUNGGAL

Sekar Ratri: Novel Basa Jawa

KARYA BERSAMA

Kala yang Tak Kusangka: Kumpulan Puisi Pandemi #2
Judul puisi:
Pahlawan Pandemi
Saat Bertapa
Bersemi
Damai dalam Keabadian
Tuhan Menjaga
Ada Asa
Suatu Senja di Pinggiran Kota

KAPUR & PAPAN Kisah Menjadi Guru 1
Judul tulisan: "Jangan Berakhir"





Kapur Papan Kisah Guru-Guru Pembelajar 1
Judul tulisan: "Pembelajaran dari Gadis Papua"

Kapur & Papan Kumpulan Kisah Pengalaman Guru yang Jujur dan Menggugah: Daftar Isi
Judul tulisan: "Siswa: Pelajar dan Sumber Pembelajaran"

Agus Supriyanto

Agus Supriyanto. Nama saya Agus Supriyanto. Saya terlahir dari keluarga besar dengan 10 bersaudara tahun 1972. Saya sekarang adalah pendidik di Sekolah Kusuma Bangsa, Palembang sejak 2002 sampai saat ini. Di sekolah ini saya mengajar Sosiologi untuk SMA dan Pendidikan Agama Katolik untuk SMP. Pendidikan terakhir saya S1 lulus 1998 dari STF Driyarkara Jakarta. Saya adalah suami dari 1 istri dan ayah dari 2 anak.

Karya Bersama Komunitas Guru Menulis

Malam Kelam: Kumpulan Puisi #38
Judul Puisi:

Di Sudut Kampung Itu

Yang Maya dan Yang Nyata

Matahari Tetap Sama

Menemukan Ke-diri-an

Panggilan, Pilihan, atau Jalan Hidup

Cepat

Air Hidup

Antara Lokal dan Global

Sang Pembuka Jalan

Keseharian dan Kesederhanaan Hidup 

Malam Kelam

Inspirasi Kesederhanaan

Apa yang Kaucari?

Anugerah 

Manusia Terpilih 

Kontradiksi - Paradoks 

Dua Sisi

Tenanglah, Ini Aku Jangan Takut

Kacamata Kuda

Tubuh Ini

Cukup

Lepas

Cemas dan Takut 

Taat

Apa Dosamu?

Liat–Lentur 

Hanya Debulah Aku

Anonim

Egoku 

Wajah

Kurungan 

Satu Fakta Seribu Rupa

Sungai Kata-Kata 

Kedasih

Dentuman Bodem 

Pelangi Nusantara

Kamulyan Jati

Refleksi Diri: Who Am I 

Kepentingan Abadi

Teriakan dalam Diam

Dari Ritual Menuju ke Yang Sakral

Kota Matahari: Kumpulan Puisi #37
Judul Puisi:
Membedakan
Cermin Wajah
Hidup Berpengharapan
Kehilangan
Nilai
Kesendirian dalam Kebersamaan yang Sunyi
Memahami Kontradiksi
Menjadi Sesama

Batu-Batu: Kumpulan Puisi oleh Agus Supriyanto

Daftar Puisi:

Batu-Batu

Jadwal

Keanekaragaman Vs Keseragaman

Dialog

Tinja

Pengampunan dan Menjadi Berintegritas 

Dari Ritual Menuju Sakral 

Energi Keheningan dalam Kegelapan

Balada Petani

Penyangkalan Saksi

Ke-Saling-an 

Bersahabat dengan Alam 

Pranata Mangsa 

Perjumpaan 

Wajah Itu

Janji Setia

Kau

Ku Hadir Untuk Dilupakan

Figur

Mengapa? Sebuah Gugatan 

Edukasi di Masa Kinanthi 

Homo Faber 

Kebebasan

Orang Dalam dan Orang Luar

Selamat Jalan 

Rendah Hati

Lugas 

Keramahanmu, Magnetmu 

Hadir

Perubahan

Orang-Orang Terbuang 

Pongah

Bias Dunia Maya

Tumbuh Bersama

Abai 

Dalam Bayang Ketidakpastian 

Gapah Melantip: Menyambut Masa Depan, Seri Meneroka Sempena #4 Kumpulan Artikel Pendidikan

Judul tulisan:

Pendidikan Multikultural

Spirit Pemimpin 

Pendidikan Karakter: Cerdas Berintegritas 

Mencari Teladan Manusia Berintegritas

Kisah: Media Character Building 

Interaksi Dialogis Upaya Mengembangkan Pemikiran Kritis

Membangun Budaya Baca dan Tantangannya: Sebuah Pengalaman Pribadi

Belajar Menjadi dengan Menjadi Guru

Lingsir Wengi: Kumpulan Puisi #36

Judul puisi:
Tamu Agung
Anjing Buduk
Kepala Anjing
Ugahari
Sederhana
Membaca
Mari Membaca
Ingatan Tragedi
Bulan Maria
Bahasa Persatuan
Bahasa

Sang Kala: Puisi #35

Judul Puisi:

Harapan Bersemi di Bulan Juli
Kesejatian?
Jangkar
Perjalanan pulang
Sang Kala
Agustusan
Tahun Baru
Kerahimanmu
Merdeka
(Tanpa) Makna
Malam Itu
Jalan Naik Atau Jalan Turun?
Tolle Lege
“Booming” Sepedaan
Dengkul
Bebal
Keindonesiaan

Kala yang Tak Kusangka: Kumpulan Puisi Pandemi #2
Judul puisi:
Riuh Sunyi

Yanti Aries Putri

Afriyanti. Sangat senang dan bangga dipanggil dengan nama karya Yanti Aries Putri. Hadir di dunia ini 57 tahun yang silam, bertepatan dengan tanggal 10 April. Lahir di Ranah Minang Kota Budaya Batusangkar. Si Putri Minang yang punya hobi bulu tangkis, piano, mendongeng, membaca, dan menulis. Punya cita-cita jadi dokter kenyataannya jadi dosen yang humoris tapi tetap anggun dan karismatik. Sudah beberapa tahun ini terdampar di komunitas pengawas sekolah. Si cerewet yang disenangi. Si tukang marah yang dirindukan. Si judes yang penyayang. Si pemalu yang bisa juga mengerikan. Punya keinginan jadi si dermawan yang jutawan. Keberadaannya bisa dilacak di Facebook Afriyanti M. yang sekarang kicauannya kurang terdengar. Instagram pun sudah jarang tersentuh seiring dengan usia di ambang senja. Terima kasih. 

Karya Bersama Komunitas Guru Menulis

Kuasa-Diri-Cinta: Puisi Akrostik
Judul Puisi:

Allah (1)

Allah (2)

Rasulullah

Islam (1)

Islam (2)

Iman (1)

Iman (2)

Alquran

Malaikat

Puasa (1)

Puasa (2)

Afriyanti

Zakat (1)

Zakat (1)

1000 Pantun Pendidikan

Kala yang Tak Kusangka: Kumpulan Puisi Pandemi #2
Judul puisi:
Covid -19

Susanti Wilujeng

Susanti Wilujeng adalah guru Bahasa Indonesia di SMPN 2 Pandaan, Kabupaten Pasuruan, Jatim. Tahun 1980 ia dilahirkan dari sebuah keluarga dengan Ibu seorang guru. Begitu juga sang ayah. 

Sejak kanak-kanak suka menulis dan beberapa karyanya waktu itu terbit di majalah BOBO pada sekitar tahun 1990. Sekarang, di tengah kesibukannya WFH, menulis adalah salah satu kegiatannya. Dunia menulis lebih menginspirasinya untuk terus berliterasi dan mengembangkan dirinya. Korona adalah topik hangat yang layak diungkapkan dalam bentuk puisi. Semoga karyanya menginspirasi.

Karya Bersama Komunitas Guru Menulis

Kala yang Tak Kusangka: Kumpulan Puisi Pandemi #2
Judul puisi:

Merindu Bangku-Bangku Kosong

Ratapan Merapuh

Catur Riyanti

Catur Riyanti, biasa dipanggil Catur. Lahir 37 tahun lalu tepatnya di kota sejuta bunga Magelang. Si romantis yang kadang sosialis punya hobi menulis dan membaca, bercita-cita jadi penulis yang baik. Saat ini tinggal di Cilacap dan menjadi guru Bimbingan Konseling di SMP Negeri 1 Kawunganten, Cilacap. Jejak bisa ditemukan di akun Instagram caturriyanti2319 dan akun FB Catur Riyanti. Dalam hidup tak ada kata menyerah tuk meraih mimpi.

Karya Bersama Komunitas Guru Menulis

Kala yang Tak Kusangka: Kumpulan Puisi Pandemi #2
Judul puisi:
Rindu Kalian
Menanti
Kosong
Hampa
Lorong Waktu

Siti Fadilah

Siti Fadilah, M.Pd. Pendidikan Pasca Sarjana setamat dari Universitas Muhammadiyah Surabaya Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia tahun 2009. Selain menjadi kepala TK KARTIKA IX-40 kota Pasuruan, penulis juga seorang Asesor BAN PAUD Jatim. Tercatat sebagai juara I Kepala Sekolah Berprestasi Se-Kota Pasuruan, sebagai guru berprestasi Propinsi Jawa Timur dan se-Kota Pasuruan, juara III lomba karya tulis ilmiah propinsi Jawa Timur, peserta FIG tingkat nasional di Jakarta, serta juara cerita tanpa alat peraga tingkat kota.

Karya Bersama Komunitas Guru Menulis

Mengantepi Rasa Rambang: Kumpulan Kisah di Tengah Pandemi
Judul tulisan: "Di Balik Corona Ada Kamu"

Kala yang Tak Kusangka: Kumpulan Puisi Pandemi #2
Judul puisi akrostik:
Mikdar
Siti
Tata
Oby

Neti Soelistyani

Hj. Neti Soelistyani, S.Pd. Lahir di Grobogan, Jawa Tengah, 15 Desember 1972. Gelar Sarjana diperoleh di Universitas Sebelas Maret Surakarta. Januari 2005, ia diterima sebagai PNS dan ditugaskan di SMP Negeri 1 Kedungjati sampai sekarang. 

Penulis berhasil meraih juara I Guru SMP Berprestasi 2019 tingkat Kab. Grobogan. Dia juga sudah menulis 11 lebih buku solo dan 7 buku nubar (nulis bareng). Selain itu penulis juga sebagai pengurus PGRI dan IPHI cabang Kedungjati. Bisa dihubungi melalui WA 081578312278 atau surat elektronik sipneti5@gmail.com.

Salam Literasi!

Karya Bersama Komunitas Guru Menulis

Kala yang Tak Kusangka: Kumpulan Puisi Pandemi #2
Judul puisi:
Belajar Terus Meski Ada Virus
Corona Teguran Sang Pencipta
Belajar dari Corona
Sebuah Renungan

Maria Bura

Maria Bura. Lahir di Maumere, Flores, NTT, pada 17 Januari 1973.

Sejak SMP sudah menaruh minat pada dunia literasi.

Sekarang bekerja sebagai Perawat pada Health Centre Sekolah Dian Harapan, Makassar.

Sebagai perawat, tetapi minat pada dunia literasi terus berkembang.

Menulis buku kisah inspirasi keluarga berjudul Konsekuensi 16 km.

Menikah dengan pak Ignas Lake, seorang guru musik dan dikaruniai 5 anak.

Karya Bersama Komunitas Guru Menulis

Kala yang Tak Kusangka: Kumpulan Puisi Pandemi #2
Judul puisi:
Yang Lembut Dalam Badai
Corona, Kau Datang Di Awal Tahun
Corona Beraksi
Kepergianmu di Tengah Badai

Eti Suhayati

Lahir di Kota Parahiyangan, Bandung 28 Mei 1969. Bertempat tinggal di Jalan Sersan Sodik, Gg. Padarahayu No.33 RT 02 RW 01, Kelurahan Isola, Kec. Sukasari, Bandung. Selain sebagai ibu rumah tangga, juga mengabdi sebagai guru Bahasa Indonesia di SMPN 15 Bandung. Sebelumnya pernah pula mengabdikan diri di SD Gatoto Subroto (1988-1990), Bimbel ”KSM” Bandung (1992-1994), SMK Aloysius (1993-2002), SMPN1 Pacet, Kab. Bandung (1997-2003), SMPN 10 Bandung (2003-2004), SMPN 40 Bandung (2004-2017). Juga mengajar Agama di madrasah Darul Abshor.

Karya Bersama Komunitas Guru Menulis

Mengantepi Rasa Rambang: Kumpulan Kisah di Tengah Pandemi
Judul tulisan: "Bisa Karena Dipaksa "

Kala yang Tak Kusangka: Kumpulan Puisi Pandemi #2
Judul puisi:
C o r o n a
Tabir Hikmah

Mayariska A. P. Monoarfa

Mayariska A. P. Monoarfa. Sehari-hari biasa dipanggil dengan nama singkat Maya. Lahir 33 tahun lalu tepatnya tanggal 1 Maret di Kota Serambi Medinah, Kota Gorontalo. Si pendiam yang kadang tak bisa diam jika ada hal baru yang ingin dipelajari lebih dalam. Punya hobi menggambar, menulis dan membaca. Dulu pernah punya cita-cita menjadi dokter atau perawat. Saat ini menjadi tim pengajar di salah satu sekolah dasar yang ada di Provinsi Gorontalo, tepatnya di Kabupaten Pohuwato. Si nekat yang takut sendirian ini, jejaknya bisa dilacak di instagram @Mhaiya87. Kicauannya kadang terselip di akun facebook Nur Mhaiya Monoarfa. 

Karya Bersama Komunitas Guru Menulis

Seruni: Kumpulan Puisi #34

Judul Puisi:

Mengibarkan Asa
Kaulah Segalanya
Rasa yang Dipaksa Lumpuh
Bidadariku
Bersama Menuai Rindu

Sri Edy Hernani

Sri Edy Hernani, S.Kep. Lahir di Jepara, 19 Desember 1970. Menyelesaikan D3 Keperawatan di Akper Telogorejo Semarang tahun 1996 dan melanjutkan pendidikan S1 Keperawatan di STIKES Cendekia Utama Kudus tahun 2006. Hobi menulis dimulai pada akhir tahun 2019 setelah kehilangan orang yang dicintainya. Untuk menumpahkan rasa rindu, gundah, dan kesepian, menulis menjadi pilihan yang tepat bagi penulis untuk menyalurkannya. Saat ini penulis bekerja sebagai perawat di sebuah rumah sakit swasta di Kudus, Jawa Tengah, sudah bekerja selama 29 tahun dan bertempat tinggal di Kudus. Filosofi penulis yaitu “ Hidup adalah kesempatan, jadilah berkat buat sesama.” 

Karya Bersama Komunitas Guru Menulis

Lingsir Wengi: Kumpulan Puisi #36

Judul puisi:
Kamu
Doa
Rasa
Walau Hanya Mimpi
Turbulensi Hidup
Akhir Sebuah Perjuangan
Seuntai Kata Untuk Ibu
Sakit
Cintailah Cinta
Luruh

Sang Kala: Puisi #35
Judul puisi:
Hembusan Sang Bayu
Ada Apa Dengan Aku?
Selamat Tidur Kekasih
Meniti Hari
Menyerah
Malaikat Kecilku
Bisikan Cerita
Tak Perlu Malu
Pribadi yang Hebat
Rindu Bersamamu

Seruni: Kumpulan Puisi #34

Judul Puisi:

Genggaman Tangan Terakhir
Terima Kasih Kekasih
Maafkan Daku Kekasih
Gadisku
Lelaki Kecilku
Sendiri
Di Depan Fotomu
Hari Ultah Terakhirmu
Rindu
Gundah

Feriyadi

Feriyadi, S.Pd, dilahirkan di Jambi 2 Februari 1981. Penulis yang saat ini berdomisili di Nagari Talang Babungo, Kecamatan Hiliran Gumanti, Kabupaten Solok, Provinsi Sumatera Barat menjabat sebagai Kepala SMPN 4 Hiliran Gumanti. Penulis yang gemar olahraga sepak takraw dan tenis meja ini aktif menulis artikel sejak tahun 2012 yang sebagian dimuat di Harian Singgalang. Saat ini Penulis telah menghasilkan 4 (empat) buah buku yang terdiri dari 1 (satu) buku karya kompilasi dengan guru se-Kabupaten Solok dan 3 (tiga) buah buku yang bersifat mandiri. Buku tersebut antara lain: Goresan Sang Guru Dari Lima Telaga (Kumpulan Artikel Bersama Guru Kab. Solok dan diterbitkan oleh Penerbit ; Kabarita Tahun 2017), Pekerjaan Rumah Tuan Guru (Artikel) diterbitkan Media Guru tahun 2018, Negeri Para Penjilat (Puisi) diterbitkan Media Guru tahun 2018, Sajak Cinta Tuan Guru (Puisi) diterbitkan Media Guru tahun 2019.

Karya Bersama Komunitas Guru Menulis

Seruni: Kumpulan Puisi #34

Judul Puisi:

Tidurlah Dunia
Kisah Malam Lebaran
Sembahyang Sumbang
Labuhan Rasa
Duka Senja
Membunuh Hari

Ayu Pebrina Dewi Setyorini

Penulis bernama lengkap Ayu Pebrina Dewi Setyorini S.Pd, lahir di Jakarta 2 Februari 1979.

Ia adalah anak bungsu dari dua bersaudara. Ia adalah alumnus Universitas Indraprasta

PGRI jurusan Pendidikan Bahasa Inggris dan sekarang mengabdi sebagai guru di SMP

Melania I Jakarta. Selain mengajar Ia suka menulis dan berwisata kuliner. Ini adalah buku

keduanya setelah buku pertama berjudul Guru Honorer: Kumpulan puisi #33 terbit, semoga

bermanfaat. Penulis adalah anggota Komunitas Guru Menulis.

Karya Bersama Komunitas Guru Menulis

Sungai Bulan: Kumpulan Cerita dan Puisi Anak
Judul tulisan:
Sembuhlah Sahabatku
Di Sini ... di Terminal
Rindu
Alamku
Senyuman

Kuasa-Diri-Cinta: Puisi Akrostik
Judul Puisi:

Ayu

Doa

Teman

Buku

Virus Corona

Mawar

Pantai

Pasar

Bohong

Cinta

Lampu

Es Krim

Pelangi

Permen

Jakarta

Rumah

Sepedaku

Bintang

Guruku

Angsa

1000 Pantun Pendidikan

Guru Honorer: Kumpulan Puisi #33
Judul haiku: 

Matahari
Senja
Knalpot
Bunga
Bibir
Senyummu
Nyiur
Pencuri Hati
Foto Model
Lintang
Virus Corona
Sepedaku
Surya
Rindu
Doa
Si Jomblo
Pelangi
Buah Hati
Gundah Gulana
Hadirmu
Cinta
Saldoku
Undian Berhadiah
Petasan
Pesawat